Kopi PahitPolitik

“Jangan Ganggu Kak Cudy”

Jangan Ganggu Pemerintahan Kak Cudy”. Kak Cudy adalah panggilan akrab Rusdy Mastura Gubernur Sulawesi Tengah.

Pernyataan bijak itu diungkapkan wakil ketua umum (Waketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) H.Ahmad Ali,SE dalam sebuah kesempatan berbuka puasa di sekretariat Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia Sulawesi Tengah (PW DMI Sulteng) ketika itu.

Mat Ali menegaskan mari kita dukung dan berikan kesempatan Kak Cudy menyelesaikan program-progrma kerakyatannya yang menjadi visi dan missinya seperti yang diucapka dalam kampanyenya saat Pilkada 2020 lalu.

“Biarkan kak Cudy menyelesaikan program-program kerakyatannya sesuai visi dan missi. Olehnya “jangan ganggu” konsentrasi kak Cudy membangun Sulteng dengan isu-isu rivalitas di Pilgub 2024,”ujar anggota DPR RI Fraksi Nasdem dua periode itu.

Menurut Mat Ali Partai Nasdem terus memberikan dukungan terhadap pemerintahan Gubernur Cudy.

“Bahkan saya sudah sampaikan ke ketua DPRD Sulteng kalau mengkritisi kebijakan Gubernur Kak Cudy jangan terbuka. Tapi diundang atau bertemu secara empat mata, biar lebih elegan,”tutur mantan ketua DPW Nasdem Sulteng itu.

Pernyataan Mat Ali itu sebagai bentuk meluruskan isu-isu miring yang sedang liar di ranah publik bahwa hubungan Mat Ali dengan gubernur Cudy lagi tidak baik.

Padahal sesungguhnya baik-baik saja. Apalagi Nasdemlah yang all out mendukung pasangan Cudy – Ma’mun di Pilgub 9 Desember 2020 silam.

Nasdem sebagai pemimpin koalisi besar dalam mengusung Cudy – Ma’mun yang didukung oleh Partai Demokrat, PAN, PKB, Golkar dan sejumlah partai-partai Non parlemen (tidak punya kursi di DPRD Sulteng).

Kecil besarnya kemenangan pasang Cudy – Ma’mun ada jasa Mat Ali bersama Nasdemnya. Namun dalam pratek politik memang terkadang jasa orang ataupun partai politik bisa saja dinapikkan ketika sudah tidak sejalan atau terlalu besar intervensi.

Cudy dengan Mat Ali adakah dua tokoh putra daerah Sulteng yang memiliki kemampuan baik secara politik, massa dan financial.

Cudy disukai rakyat kebanyakan karena kedermawannya. Dan pernah memimpin kota Palu dua perioden. Sedangkan Mat Ali memiliki kemampuan financial dan punya pengaruh di partai besara Nasdem dengan posisi sebagai wakil ketua umum.

Menyatunya Cudy dengan Mat Ali di Pilgub 2020 melawan Hidayat – Bartho membuktika bahwa mereka terlalu tangguh untuk dilawan dengan perolehan suara kurang lebih 65 persen.

Dilain sisi Cudy dan Mat Ali sama-sama kader Pemuda Pancasila (PP). Sehingga agak sulit memecah belah mereka berdua, sekalipun ada kekecewaan diantara mereka berdua.

Apalagi sama-sama bernaung dibawah partai besutan Surya Paloh itu. Soal isu terpecah antara Cudy dengan Mat Ali adalah soal biasa dalam dunia politik praktis.

Apalagi jika dilingkaran pemerintahan ada yang berusaha cari-cari “muka” yang merasa terganggu dengan kemesraan mereka berdua.

Cudy – Mat Ali bersaudara dalam organisasi kepemudaan PP dan sama – sama kader Partai Nasdem. Selamat Idul Fitri minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir batin. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *