Ini 10 Capaian PJ Bupati Morowali Selama 3 Bulan
“Pemaparan Evaluasi Tercepat Hanya 30 Menit”
Ilong (detaknews.id)-Jakarta-Alhamdulillah, Penjabat (Pj) Bupati Morowali, Ir. H. A. Rachmansyah Ismail, M.Agr, MP, dengan bangga sukses memaparkan capaian kinerjanya selama periode triwulan I tahun 2023 dalam rapat evaluasi di Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jl. Medan Merdeka Timur No. 8 Jakarta, Jumat (12/1-24).
Dalam rapat evaluasi tersebut, Pj Bupati Morowali Rachmansyah didampingi sejumlah Pejabat, diantaranya, Sekda Morowali, Drs. Yusman Mahbub, M.Si, Asisten Administrasi dan Umum, Husban Laonu, SP., M.Si, Plt. Kaban BKPSDM Dr. Hj. St Asma Ul husna Syah, SE, M.M, M.SI, Kepala Bappelitbangda, Hasyim, SP, Kepala BPKAD, Alamsyah, S.STP., M.Ec.Dev, Kadis Sosial, Arifin Lakane, S.Pd., M.Pd, Kadis Pendidikan, Amir Amirudin, S.Pd., MM, Kadis Kesehatan, Ashar Ma’aruf, SE., M.Si, Kadis PUPRD, Rustam Sabalio, ST., MT, Inspektur Daerah, Afridin, SH., M.SA, Sekretaris Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah, Rais Lamusa, Kabag Tapem, Asep Haerudin, Kabag Pembangunan, Wirda Rosanti, Kabag Hukum, Bahdin Baid, SH., MH, Kabag Prokopim, Rahmawati Lewa, SH., M.Si, dan Kabag Umum, Arifin Ukasa, S.Sos., M.M.
Berikut paparan Pj Bupati, H. Rachmansyah Ismail terhadap 10 indikator prioritas:
1. Indikator Kesehatan, tercatat 95 orang dokter, terdiri dari 31 dokter spesialis, 14 dokter gigi, dan 50 dokter umum. Tidak hanya itu, Pemkab Morowali juga berhasil melaksanakan kerjasama dengan Universitas Hasanuddin Makassar dalam penyediaan dokter spesialis, dan juga mengadakan kerjasama dengan dokter kontrak non PNS.
2. Indikator penanganan stunting, tercatat 648 jiwa yang mengalami stunting, namun, Pemkab Morowali berhasil memberikan makanan tambahan pada balita dengan anggaran senilai 16.500 Rupiah/orang selama 90 hari, melakukan pendampingan balita stunting dan keluarga berisiko stunting, dan mengadakan konsolidasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
3. Indikator Layanan Publik, Peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi fokus utama, sehingga Pemkab Morowali membuat standar operasional prosedur layanan publik dan melaksanakan sosialisasi layanan publik di berbagai sektor seperti, kesehatan, Ketenagakerjaan, Perizinan, dan layanan Kependudukan.
4. Indikator kemiskinan ekstrim: kemiskinan ekstrim mengalami penurunan dari 3.674 jiwa menjadi 512 jiwa, hal tersebut disebabkan adanya sejumlah upaya yang telah dilakukan yakni: verifikasi dan pemutakhiran data P3KE, menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan, meminimalkan kantong kemiskinan, mengadakan rapat teknis penghapusan data kemiskinan ekstrim, pemberian jadup miskin ekstrim senilai 2,3 Milyar Rupiah untuk 512 orang miskin ekstrim, pemberian bantuan usaha bagi masyarakat miskin senilai 1,4 Milyar Rupiah bagi 145 KK dengan jumlah maksimal 10 juta rupiah per KK.
5.Indikator Inflasi, Pemkab Morowali telah berhasil melaksanakan pasar murah dan pangan murah, melaksanakan rapat teknis TPID, melakukan pemantauan harga dan stock bapokting, serta pencanangan gerakan penanaman cabai oleh PKK Kabupaten.
6. Indikator Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Pemkab Morowali melakukan penyertaan modal kepada BPD Sulteng sebesar 17 Milyar Rupiah, memberikan hibah modal bagi Perusda Morowali dan pengawasan terhadap BUMD.
7.Indikator penyerapan anggaran, Pemkab Morowali telah mengeluarkan edaran Pj Bupati Morowali untuk percepatan penyerapan anggaran, mengadakan evaluasi penyerapan anggaran per OPD, dan melaksanakan evaluasi fisik pekerjaan dilapangan.
8. Indikator Perizinan, Pemkab Morowali telah melakukan pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP), MPP digital atau pelayanan non perizinan online melalui ‘’ PTSP ROOM’’, penerbitan NIB bagi pelaku usaha Mikro Kecil di kecamatan, dan pengoperasian Web GIS sebagai sarana informasi potensi investasi di Kabupaten Morowali. Diketahui, total jumlah perizinan yang sudah ditetapkan sebanyak 1.164 izin. Jumlah perizinan periode 26 September hingga 26 Desember 2023 adalah 937 izin.
9. Indikator kegiatan unggulan, Pemkab Morowali telah menambah daya listrik menjadi 15 MW untuk mengatasi layanan listrik di Morowali bekerjasama dengan PT. IMIP, melakukan koordinasi dengan Pemprov Sulteng perihal penyerahan tanah aset provinsi ke pengelola syahbandar dalam rangka penyediaan kantor UPP Bungku, penyediaan lahan untuk jalan dan persiapan penambahan panjang run way Bandara Morowali, bekerjasama dengan PT. IHIP.
10. Indikator pengangguran, jumlah penduduk pengangguran sebanyak 1.799 jiwa, olehnya, untuk mengatasi hal tersebut Pemkab Morowali telah melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi, pelatihan berbasis masyarakat, pelatihan bekerjasama dengan pihak perusahaan, dan kerjasama Pemda Morowali dengan Kementerian Perindustrian RI tentang Program Pendidikan Vokasi Industri.
Sementara itu, Kepala Bagian Analisis, Evaluasi dan Informasi hasil pengawasan yang juga sekaligus moderator tim evaluasi dari Itjen Kemendagri, Maharina Desimaria, mengatakan bahwa evaluasi yang dilakukan terhadap Penjabat Kepala Daerah selama ini, Pj Bupati Morowali adalah evaluasi tercepat hanya dalam limit waktu 30 menit. ***