AlamKotaUtama

Hujan Lebat Diprediksi Akan Terjadi Di Beberapa Wilayah Sulteng, BMKG Imbau Masyarakat Jangan Panik

Foto Kepala Stasiun BMKG Mutiara Sis Al-Jufri Nur Alim, S.Si saat di temui. Foto dok group deadline-news – Fahril

Fahril (detaknews.id) – Palu – Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mutiara Sis Al Jufrie Palu, Nur Alim, menerangkan rilis laporan prakiraan berbasis dampak hujan lebat wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Senin, 13 Mei 2024.

Nur Alim menyampaikan himbauan kepada seluruh masyarakat Sulteng untuk tidak panik karena informasi yang disalurkan oleh BMKG. Peringatan cuaca atau early warning sistem dimulai dari 10 hari sebelum kejadian secara berkala hingga 3 jam sebelum kejadian.

Menurut penjelasan Nur Alim, minggu kedua di bulan Mei 2024 di wilayah Sulteng pertumbuhan awan hujan sangat “continue” atau masih terus berlanjut. Minggu pertama hingga minggu kedua kedepan pertumbuhan awan sangat banyak, dimulai dari wilayah udara Maluku, Maluku Utara, seluruh Sulawesi, Kalimantan, hingga daerah pulau Sumatra.

“Jadi setelah tumbuhnya awan yang banyak ini, pastilah BMKG memberikan prediksi atas kewaspadaannya, BMKG Sulteng memberikan ‘warning’ kepada masyarakat Sulteng tentang adanya potensi adanya hujan deras di lokasi Morowali Utara, Poso, Tojo Una-una, Banggai, dan Morowali Induk, begitu”, kata Nur Alim.

Prediksi cuaca wilayah Kota Palu menurut keterangan Nur Alim, banyak curah hujan yang akan jatuh ke Kota Palu pada hari Selasa 14 Mei 2024 dan masuk radar “warning”. BMKG Sulteng memberikan status “warning” karena potensi hujan deras akan tumbuh di Kota Palu, namun bukan hanya terjadi di Ibu Kota, melainkan hampir di seluruh wilayah Sulteng.

“Kesempatan potensi hujan itu hampir merata di wilayah Sulawesi Tengah”, ujar Nur Alim.

Sinergitas penting dilakukan oleh BMKG bersama pemerintah provinsi dan pemerintah daerah dalam penyebaran informasi terkait perkiraan cuaca secara langsung.

Masyarakat disarankan untuk tidak sering melakukan mobilisasi di malam hari, jarak pandang akan terbatas saat terjadi hujan malam hari. Nur Alim juga mengingatkan kepada para nelayan tradisional yang menggunakan perahu kecil saat melaut, karena diprediksikan gelombang akan meninggi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *