Terlilit Utang Hingga Ratusan Juta Rupiah, Pria Asal Kelurahan Palupi Berniat Jual Ginjal dan Rumah
Ril (detaknews.id) – Palu – Seorang pria wiraswasta berinisial L asal kelurahan Palupi, kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah, berniat menjual organ tubuhnya yaitu ginjal dan satu unit rumah miliknya untuk melunasi utang-utang yang telah mencapai hingga ratusan juta rupiah.
L yang berusia 46 tahun, mengaku sudah berusaha untuk mencari pinjaman kemana-mana, namun ia sudah tidak kuasa dikarenakan telah berutang di beberapa pihak lain dengan nominal yang cukup besar.
Diketahui sebelumnya, kedua anak L sempat mengalami kecelakaan dan mengalami usus buntu. Anak L yang mengalami kecelakaan menurut pengakuannya sudah atur damai dengan pengendara lain yang saling tabrakan dengan anaknya. Disisi lain, anak L yang di diagnosa mengalami penyakit usus buntu adalah hasil dari laporan pihak rumah sakit di tempat anaknya diperiksa.
Selain itu, L juga menyampaikan kepada jurnalis Detaknews.id saat diwawancarai secara ekslusif melalui telepon media sosial Facebook, bahwa dirinya sudah menyebarkan informasi tentang ginjal yang dijualnya selama seminggu terakhir.
Sejauh ini, L hanya menceritakan kepada keluarganya terkait dirinya yang akan menjual organ tubuh dan rumahnya. Setelah mengetahui hal tersebut, keluarga dari L kaget dengan kabar yang disampaikannya. L sama sekali tidak menceritakan niat menjual ginjal dan rumah itu kepada teman-teman sekitarnya.
“Saya kasih tau mereka tidak ada jalan lain, kalau cuman ada, saya tidak mungkin jual ginjal saya seperti itu”, ungkap L.
L mengutarakan jika saat ini sudah tiga orang yang menghubunginya melalui messenger Facebook untuk menanyakan keseriusannya dalam menjual ginjal. Namun dalam proses komunikasinya belum sampai ke tahap kesepakatan untuk jual beli.
“Kalau saya tidak serius, kenapa saya memposting?, alamat saya jelas, kalau memang serius mari kita sama sama ke rumah sakit, kalau cocok silahkan, saya sudah ikhlas, saya sudah capek berpikir”, kata L.
L berharap dengan kondisinya saat ini ada bantuan datang kepadanya dari jalan manapun. Ia mengatakan kepada dirinya dan keluarganya untuk mengambil hikmahnya dan menerima dengan tawakal atas yang ia alami bersama keluarga.
“Ambil hikmahnya saja, mungkin dilain waktu Allah berikan yang terbaik, mungkin jalanku seperti ini dulu”, pungkasnya***