DaerahPeristiwa

Tidak Tau Jalan Pulang, Diduga Bocah Berinisial NM Mengaku Diculik Karena Panik

Nelwan (detaknews.id) – SigiSulteng – Seorang bocah berinisial NM berusia 11 tahun di desa Sibowi Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi sempat dinyatakan hilang oleh keluarganya, diduga sebagai korban penculikan. Sesaat Isu penculikan anak itu santer dan viral di media sosial pada Selasa (18/1-2023), namun oleh pihak keluarganya yang lain meragukan soal penculikan terhadap anak tersebut.

Pasalnya saat ini anak yang dinyatakan hilang yang diduga korban penculikan itu, dikabarkan telah ditemukan oleh Agus Kepala dusun 1 desa Maku, dikethui adalah paman kandung si bocah tersebut.

Dilansir deadline-news.com group (detaknews.id) Agus mengungkapkan, bahwa sekarang ini ponakan dirinya sudah ada di Palolo bersama kedua orang tuanya.

“Saya sengaja membawa ponakannya itu ke kerumah orang tuanya di Palolo, karena bingung dan terus jadi bahan perbincangan orang,” ungkap Agus yang di hubungi via Handphonenya.

“Saya masih meragukan perihal penculikan ponakan saya, meski ponakannya sendiri mengakui atas penculikannya, namun ia belum yakin kebenaran pernyataan ponakannya itu, “ujarnya.

“Kata bocah umur 11 tahun itu, dia diculik orang lalu disekap didalam mobil dibawah kehutan, tapi saya juga tidak yakin. Yang jelasnya saya tidak berani katakan ini anak diculik, takutnya kita menyebar berita hoax. Ini juga masih dalam penyelidikan polisi,” tuturnya.

Hal lain juga diungkapkan oleh Irma salah satu warga Dusun I Desa Sibowi. ia juga mengaku, sekitar pukul 17 : 00 wita sebelum ditemukan anak itu, ia sempat berpapasan dengan bocah tersebut berjalan sendiri tanpa alas kaki menuju ke arah Palu, diketahui jarak berpapasan rumah bocah tersebut sekitar 1 kilometer dari rumahnya.

“Saya lihat dia berjalan sendiri ke arah palu pak sekitar jam 5 sore, tepatnya di gereja,” ungkap Irma saat di temui media kediamannya.

Sementara itu menurut Hendrawan warga Dusun II Desa Maku, ia juga mengaku, bahwa bocah tersebut ditemukan oleh dua orang anaknya berjalan sendiri pada Rabu petang, usai solat magrib.

Melihat pakaian si anak itu lusuh dan kumal, kedua anak itu pun langsung mengantarkannya ke rumah orang tuanya. Saat ditanya, bocah tersebut mengaku dari hutan-hutan.

“Olehnya, diyakini, bahwa pengakuan bocah NM ini masih ia ragukan, dan membuat saya makin bingung,” imbuhnya.

“Sebab beberapa pengakuan yang ia sampaikan berubah-ubah dan membingungkan. Salah satunya, saat ditanya asal tempat ia tinggal, bocah itu diam, tampak mengalami beban psikologi jika dilihat dari sorot matanya,” terang Hendrawan.

Kemudian bocah tersebut, dibawah ke Polres Sigi setelah berkoordinasi dengan pihak Bhabinkamtibmas setempat, hingga akhirnya bocah itu diserahkan kembali pada kedua orang tuanya melalui pamannya.

Dari hasil keterangan beberapa sumber, tak satupun melihat korban di culik dan dinaikkan keatas mobil, sehingga kebenaran kabar penculikan tersebut diragukan.

Sementara keterangan korban yang berubah-ubah seperti disampaikan sejumlah sumber, diduga karena ketakutan akibat tidak tau jalan pulang, sehingga berpengaruh terhadap psikologisnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *