Gelar FGD siaga darurat Bencana, Iskandar Nonci: Kendala Pusdalops Ialah Kekurangan Peralatan & SDM yang Memadai
Nelwan (detaknews.id) – Sigi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi gelar diskusi (FGD) terfokus pada penyusunnan standar operating prosedur (SOP) siaga darurat bencana bersama Adventist Development and Relief Agency (ADRA) Indonesia serta Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) Sigi di Hotel Best Western plus Coco Palu Sulawesi Tengah, Jumat (26/05/2023).
Dilansir deadline-news.com group detaknews.id, Presfektif Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi terkait penyusunan standar operating prosedur (SOP) tanggap darurat bencana yang digelar BPBD Sigi bersama ADRA Indonesia serta FPRB, dimana pokok bahasan itu bertemakan “focus group discussion penyusunan SOP Siaga darurat”.
Iskandar Nonci selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kab.Sigi dalam sambutannya menyampaikan bahwa hingga saat ini masih ada kendala yang dihadapi oleh PUSDALOPS, yakni tak lepas dari kekurangan persediaan peralatan yang belum memadai serta sumber daya manusia yang belum maksimal.
Adapun dalam pembahasan pada focus group diskusi (FGD) ini melibatkan 13 unsur, mulai dari lembaga instiusi terkait, Akademisi (Untad), Partikelir (Suwasta) serta Aliansi Jurnalis Indonesia dll, turut andil dalam forum diskusi tersebut.
“Cakupan mendasar yang masih krusial yaitu, perihal identifikasi terhadap persoalan yang muncul berkaitan dengan siaga darurat bencana, hal itu menjadi acuan utama. Kemudian asumtif dalam bahasan FGD ini, terfokus dalam pemaparan SOP serta berkaitan dengan obyektivitas para audiens, guna mereview dukungan terhadap kebijakan dan aturan dalam penyusunan panduan siaga darurat,” tutur mantan Asisten ll Bupati Sigi itu.
Lanjut Iskandar Nonci, perihal cakupan SOP di focus group discusion (FGD) terkait siaga darurat bencana, orientasinya berkaitan dengan faktor alam di Sulteng, terkhusus di Kabupaten Sigi yang tak dapat diprediksi memang cukup ekstrim serta rentan berpotensi menimbulkan bencana.
“Maka dalam hal ini, gebrakan FGD tersebut, untuk merealisir acuan revitalisasi masalah SDM serta regulasi penyusunan SOP siaga darurat diprotek disesuakan dengan mekanisme,” pungkasnya.
“Adapun preventifitas siaga darurat sering digaungkan, agar tak menjadi anomali, harus digeber step by step (selangkah demi selangkah),” imbuhnya.
Hal senada juga dipaparkan oleh Aminudin Magatani Sos. MM selaku Project Manger ADRA Indonesia, Menyangkut inventarisasi masalah SDM dan indikator keterbatasan ketersediaan peralatan terkait siaga darurat bencana, maka dalam hal ini kami selaku netion goferment organitation (NGO) atau ADRA turut andil bersama BNPB Kabupaten Sigi
“Itu agar efektivitas FGD yang terasosiasi dalam penyusunan panduan SOP siaga darurat,” tutur, Aminudin Magatani.
Kata dia, sokongan dana digelontorkan dari Adventist Develoment Relief Agency (ADRA) Internasional sebesar $ 15 US dolar/tahun.
“Itu dapat membekap kejengan jika memanfaatkan sumber daya ADRA tersebut,” paparnya.
“Dalam hal ini, gap (celah) atau kesenjangan yang masih menjadi kendala dalam perspektif terkait siaga darurat bencana di Sigi, maka impek acuan kami sebagai pendonor (ADRA) adalah harapan berkontribusi terhadap penyusunan panduan SOP bersama BPBD Sigi,” pungkasnya.
Kemudian dilanjutkan oleh pemateri berikutnya yakni, Amhmad Yani selaku Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Sigi dan disusul oleh Sri Ida Wati Latjambo ST. M.Si selaku Kepala Bidang (Kabid) Kesiap-siagaan, kemudian disusul oleh beberapa pematari lainnya, Yakni dari Akademisi Universitas Tadulako (Untad) Palu, Ketau Iful selaku FPRB Sigi, Pimpinama Basarnas Sigi dll.
Selain itu acara Focus Discussion (FGP) Penyusunan Siaga Darurat SOP dibuka oleh Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pkngi SE. MSi, serta dihadiri para tamu undangan (audiens) lainnya dari berbagai unsur pimpinan lembaga institusi, Akademisi Untad, pimpinan Partikelir (Suwasta), Pimpinan Basarnas Sigi serta Pimpinan Asosiasi Jurnalistik Indonesia (AJI) dan pimpinan deadline-news.com group (detaknews.id).***