DaerahProyekUtama

Proyek Huntap Waskita Karya di Sibalaya “Terbengkalai”

 

Bang Doel (detaknews.id)-Sigi-Proyek hunian tetap (huntap) pasca bencana Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) yang dikerjakan PT.Waskita Karya di Sibalaya Utara Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah terkesan “terbengkalai”.

Proyek program rehab rekon pasca bencana 5 tahun lalu itu senilai Rp,66.701.826.350, dimulai sejak Desember 2022 dan mestinya rampung desember 2023 ini.

Tapi apa lacur proyek 64 huntap untuk masyarakat yang kehilangan rumahnya di Sigi itu baru dikisaran 35-40 persen. Demikian dikatakan Kasmin Saputra, SH yang melakukan investigasi beberapa waktu lalu ke lokasi proyek huntap Sibalaya Utara.

Kepada detaknews.id group deadline-news.com Jumat (6/10-2023) di Palu mengatakan pembangunan huntap Sibalaya utara itu terlihat baru tiang yang berdiri persegi empat.

“Sedangkan dinding dan kerangka atapnya belum terlihat. Padahal tinggal 90 hari atau 3 bulan maksimal pekerjaannya,”jelas Kasmin

Menurut Kasmin, salah seorang warga setempat yang diwawancarainya minta namanya tidak disebutkan, mengatakan pekerjanya banyak yang mengundurkan diri. Sehingga pekerjaan terlambat. Sebab gaji mereka sudah berbulan-bulan diduga tidak dibayarkan oleh badan usaha milik negara (BUMN) itu.

“Sungguh kasihan 5 tahun pasca bencana pasigala masih banyak warga korban bencana alam dahsyat itu tinggal di hunian sementara (huntara) dengan kondisi sangat memprihatikan,”ujar Kasmin.

Bakhtiar Kepala Balai Penyedia Perumahan wilayah II Sulawesi yang dikonfirmasi via chat di whatsAppnya Jumat (6/10-2023) sampai berita ini naik tayang belum memberikan jawaban konfirmasi.

Sementara itu pejabat pembuat komitmen (PPK) huntap Sibalaya Utara Zulfahmi yang dikonfirmasi Jumat malam (6/10-2023), via chat di whatsAppnya membantah soal pekerja mengundurkan diri karena tidak dibayar upahnya. Bahkan kata Zufahmi pekerja justru bertambah untuk percepatan penyelesaian huntap itu.

“Tidak benar, tiap bulan ada pembayaran ke mandor yang bekerja di Huntap Sibalaya. Saat ini pekerja di Sibalaya justru bertambah banyak untuk percepatan penyelesaian Huntap, bisa dicek ke lapangan,”jelas Zulfahmi. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *