DaerahLatestPeristiwaUtama

Korban Ke 2 Pada Banjir Di Sungai Wera Ditemukan

Nelawan (detaknews.id) – Sigi – Perkembangan pencarian korban banjir di air terjun Wera, siswa MANDU bernama Nurhidayah (17) ditemukan di sungai Palu Kelurahan Tavanjuka Palu Selatan, Palu Sulawesi Tengah.

Pantauan deadlinews.co group detaknews.id, Tim K-9 Squat Dit Samapta Korps Sabara Polda Sulawsi Tengah, juga telah dikerahkan bersama anjing pelacaknya, yang juga dibantu aparat TNI beserta Tim SAR gabungan dari FPRB Kota Palu, Tim FPRB Sigi dan Tim Reaki Cepat (TRC) penanggulangan bencana Kota Palu.

Penyisiran mulai bergerak dini hari tadi dari hulu kehilir, alhasil pada Rabu kemarin ditemukan seorang mayat korban yang terseret banjir di sungai Palu Kel. Tavanjuka Palu Selatan Sulteng.

Laporan awak media masih menunggu perkembangan pencarian selanjutnya dalam seminggu kedepan setelah kemarin salah seorang korban banjir bernama Nurhidayah usia 17 tahun atau kerap sisapa Dayat salah satu siswa Madrasah Ibyedaiya Negeri Palu Sulawesi Tengah ditemukan.

Menurut Arif dan Aldi keduanya selaku Tim Reaksi Cepat (TRC) penanggulangan bencana berasal dari Kota Palu Sulteng, debit air sungai itu sudah mulai surut, upaya pencarian kedua mayat Siswa MAN II Palu terus berjalan dan memasuki hari ketiga kini membuahkan hasil.

Salah seorang korban banjir atas nama Nurhidaya (17) ditemukan di sungai Palu Kelurahan Tavanjuka Palu Selatan Sulawesi Tengah,” ungkap keduanya.

Kata kedua relawan TRC Kuarcap penaggulangan bencana Kota Palu, di hari kempat ini, semua tim SAR kembali dikerahkan fokus pada pencarian mayat  Muhajirin (19) dan diperkirakan pencarian dilakukan selama seminggu.

“Jika dalam jangka waktu seminggu setelah proses pencarian itu nihil, maka pencarianpun dihentikan,” tutur kedua tim SAR TRC.

“Setelah tim kami mendapatkan laporan, bahwa pada Senin kemarin ke 13 rekanan remaja siswa MANDU itu nekat mandi di sungai di area zona larangan kawasan wisata air terjun sungai itu, kendati mereka tak mengindahkan tulisan tanda larangan terpapang diarea permandian tersebut,” papar Aldi

“Bahkan menurut warga setempat, bahwa ditempat itu sudah banyak memakan korban jiwa dikala ada yang menceburkan dirinya dipusaran air terjun itu, diakui pusaran airnya memang cukup dalam dan mengundang maut,” pungkasnya.

Kedua relawan TRC menambahkan, krologis hanyutnya tiga orang sisawa sekolah MAN II Palu itu, akibat terseret amukan banjir maut pada tgl 26 Senin yang lalu, mirisnya lagi, dari ke 13 remaja itu, meski sempat diingatkan oleh petugas tour guide (pemandu wisata), bahwa dihulu ada kabut tebal pertanda akan turun hujan.

“Seketika itu, hujan pun turun deras lalu mengguyur kawasan itu, hingga kemudian air bah pun datang menerjang mereka, dan sontak dari ketiga rekan mereka hanyut dan terseret oleh dasyatnya terjangan air tersebut,” jelas keduanya.

Hal senada juga disebutkan Fellix selaku K-9 Squad Direktorat Samapta Korps Samapta Bhayangkara Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia Poda Sulawesi Tengah, tim kami dikerahkan sejak dari pagi hingga sore hari melakukan penyisiran mulai dari hulu kehilir dengan dibantu anjing pelacak, namun hasilnya tetap nihil

“Namun, pada pencarian, berkat upaya kerja sama para Tim SAR, baik Basarnas maupun tim khusus aparat TNI dan Polisi juga relawan akhirnya berhasil menemukan mayat korban banjir bernama Nurhidayah (17) siswa kelas 3 Mandu Palu,” ujar Fellix ditemui bersama anjing pelacaknya.

Sementara dilokasi yang sama tim medis dari Puskemas Kaleke yang diakomudir oleh Siti Hajar S.St selaku Kepala Pusmesmas bersama Kabid Pengendalian dan Pemberantasaan Penyakit (P2P) Dinkes Sigi, Dr. Lusiana Ningsi MM mengatakan, menurut keduanya, tim mereka telah menyiapkan perlengkapan alat medis sejak pagi, dan stay dengan mobil oprasional Ambulans, tetapi pencarian Selasa kemarin nihil.

“Namun, pada Rabu hari kemarin mayat salah satu siswa Mandu itu berhasil ditemukan di sungai Palu, dan menurut laporan, jenazah korban telah dilarikan Basarnas ke salah satu Rumah Sakit Kota Palu untuk dilakukan visum oleh tim medis dan penanganan selanjutanya,” paparnya.

“Kami juga masih menunggu perkembangan selanjutnya, bahwa dihari ke empat tim SAR akan terus berupaya melakukan pencarian di sepanjang sungai Palu karena mengingat mayat Muhajirin belum ditemukan.

“Padahal kemarin kita menunggu perkembangan pencarian sampai sore hari pun tim medis alout kalau-kalau dua korban banjir ditemukan,” jelasnya.

“Kami akan gerak cepat mengevakuasi bila mayat tersebut ditemukan,” tutur Siti Hajar dan Lusiana Ningsi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *