KotaUtama

Aliansi Perjuangan Rakyat Sulteng Tuntut Keadilan Bagi Seluruh Pekerja Di Indonesia

Fahril (detaknews.id) – Palu – Pada Rabu, 1 Mei 2024, massa aksi yang berasal dari beberapa elemen seperti mahasiswa, organisasi masyarakat sipil, NGO, LSM, maupun organisasi mahasiswa internal dan eksternal kampus tergabung dalam aliansi bernama Aliansi Perjuangan Rakyat Sulteng.

Massa aksi fokus pada isu sentral yaitu berikan keadilan, keselamatan, dan penghidupan yang layak bagi seluruh pekerja di Indonesia.

Adapun tuntutan yang digaungkan oleh Aliansi Perjuangan Rakyat Sulteng saat aksi demontrasi berjumlah 16 tuntutan, sebagai berikut:

– Tetapkan kembali upah minimum Sektoral,

– Jadikan KLH sebagai acuan penentuan upah,

– Cabut UU Ciptaker dan PP 51 tentang pengupahan,

– Stop Omnibus law berikan kebebasan berserikat terhadap buruh,

– Audit K3 di kawasan Industri Nikel Sulawesi Tengah dan Intensifkan Pengawasan SMK3,

– Berikan fasilitas layak di klinik IMIP,

– Turunkan jam kerja menjadi 6 jam kerja,

– Stop Komersialisasi Pendidikan,

– Tolak kenaikan UKT,

– Stop kekerasan aparat terhadap warga sipil,

– Stop dan lawan kekerasan seksual di dalam maupun di luar kampus,

– Tolak Reforma agraria palsu,

– Berikan dan jaminan hak kepada driver ojek online,

– Tinjau kembali implementasi UU PPH,

– Sahkan RUU PPRT,

– Berikan keadilan terhadap driver ojek online.

Sebelum turun ke jalan, massa aksi melakukan konsolidasi selama dua hari yang dilakukan di pelataran UIN Datokarama Kota Palu yang difasilitasi oleh BEM UIN Datokarama. Massa aksi berkumpul pada pukul 08:00 WITA di depan Taman GOR.

Yogi selaku Wakil Koordinator Lapangan mengungkapkan bahwa peringatan hari buruh ini digaungkan di seluruh dunia. Isu yang diangkat secara internasional terkait upah dan kesejahteraan kerja bagi buruh. Yogi mengatakan beberapa poin tuntutan global dibawa ke aksi demontrasi pada 1 Mei 2024, di Kota Palu.

Yogi mewakili Aliansi Perjuangan Rakyat Sulteng berharap momentum hari buruh atau perjuangan rakyat yang dipelopori oleh Amerika Latin ini dapat dimaknai sebuah konsep awal dimulainya kelas buruh atau kelas rakyat itu sendiri.

“Kami ingin masyarakat khususnya yang ada di kota palu dan Sulawesi Tengah agar sama sama bersolidaritas dalam menyuarakan apa yang menjadi keresahan rakyat atau hak hak rakyat yang belum direalisasikan oleh pabrik-pabrik yang mempekerjakan buruh”, ungkap Yogi Wakorlap Aliansi Perjuangan Rakyat Sulteng.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *