Banjir Melanda Kelurahan Baru dan Ujuna, Kecamatan Palu Barat: Pemerintah Segera Berkoordinasi
Fahril (detaknews.id) – Palu – Sebuah peristiwa banjir melanda dua kelurahan di Kota Palu, yakni Kelurahan Baru dan Kelurahan Ujuna, Kecamatan Palu Barat, pada hari Sabtu, 4 Mei 2024. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 09.00 WITA, menyebabkan genangan air di pemukiman warga.
Dilaporkan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Pusat Data dan Informasi Operasi (PUSDALOPS) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah, intensitas curah hujan yang tinggi menjadi pemicu tergenangnya air di permukiman warga kedua kelurahan tersebut.
Dampak dari kejadian ini terasa di sejumlah wilayah, khususnya di Kelurahan Baru. Di RT 02 RW 01 dan RT 01 RW 01, sebanyak 130 kepala keluarga (KK) dan 88 rumah terdampak, sedangkan di RT 03 RW 01, terdapat 50 KK, 40 rumah, dan 250 jiwa yang terkena dampaknya. Di Kelurahan Ujuna, tercatat sejumlah rumah dan KK yang terdampak, antara lain di RT 02 RW 02, RT 03 RW 02, dan RT 01 RW 01.
Meskipun terjadi banjir, belum ada laporan pengungsi atau korban jiwa. Namun, pihak terkait, termasuk BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, telah melakukan assessment dan berkoordinasi dengan aparat di Kelurahan Baru dan Ujuna guna menangani situasi ini. Menurut pantauan jurnalis Detaknews.id, tinggi air banjir sampai di lutut orang dewasa.
Farid Amodjo, Kepala Bidang Penjamin Sosial Masyarakat dari Dinas Sosial, mengatakan bahwa air banjir sudah masuk kedalam rumah warga di Kelurahan Baru. Dibandingkan di Kelurahan Ujuna, daerah Pasar Tua, tidak begitu terdampak dikarenakan bidang tanah dan bangunan-bangunan yang cukup tinggi.
“Ini air masuk sekitar jam-jam 10-11, nanti ketika jam 1, jam 2 (siang) dia mulai turun ini, kita tetap stand by di lokasi untuk memantau dampak banjir ini”, ujar Farid Amodjo.
Dalam keterangannya, Farid menuturkan dari Dinas Sosial dan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) telah membagikan sembako bagi masyarakat yang terdampak banjir, khususnya daerah Kelurahan Baru. Kedepan akan diberikan bahan logistik seperti makanan dan pakaian yang merupakan kebutuhan mendesak.
Pemantauan selalu dilakukan oleh Dinas Sosial terkait debit air yang bertambah akibat curah hujan yang tinggi dan berkepanjangan hingga menyebabkan banjir. Faktor utama yang menjadi daerah terdampak banjir karena struktur tanah yang rendah.
“Kami sudah usulkan ke Pemkot, bahkan sudah kami laporkan ke Walikota, mungkin 2 tahun kedepan akan dilakukan renovasi drainase”, kata Kabid Penjaminan Sosial Masyarakat.***