Seorang Ibu Rumah Tangga Di Palu Alami Human Trafficking

Nelwan (detaknews.id) – Palu/Sulteng – Seorang ibu rumah tangga diduga menjadi korban Human Trafficking bernama Ade Rahma warga Jln Tombolotutu Kelurahan Talise Kota Palu Sulawesi Tengah, dikibuli oleh oknum perusahaan Naker yang mengaku sebagai penyalur tenaga kerja untuk dipekerjakan diluar negeri.
Fakta terbongkarnya oknum penipuan berkodok perusahaan Naker atau penyalur tenaga kerja ke luar negeri tersebut menurut pengakuan korban ketika berkomunikasi dengan Yahdi Basma (sumber) via telepon genggam, kata sumber, hal tersebut dikarenakan salah seorang korban ibu rumah tangga yang bernama Ade Rahma itu, dia mengaku ibu rumah tangga punya satu anak.
Dan kuat dugan bahwa korban adalah satu korban perdagangan manusia atau human trafficking yang berhasil kabur dari penampungan (karantina) di kota Surabaya.
Mengetahui gelagat oknum perusahaan Naker itu punya niat lain, hingga akhirnya Korban pun berhasil melarikan diri walau hanya dengan pakaian di badan dan juga membawa sebuah telepon genggam miliknya.
Setelah kemudian korban naik bus dari kota Surabaya tujuan Pasar Rebo Jakarta dan tiba pada hari Rabu 8 Mei 2024 dini hari pukul 03.00 WIB.
Perihal kronologi tentang pertemuan korban dengan oknum perusahan yang mengaku Naker atau penyalur tenaga kerja untuk keluar negeri tersebut. Adapun korban sebelumnya ibu satu anak itu diajak oleh temannya untuk bekerja di Jakarta, melalui sebuah perusahaan Naker asal kota Palu yang berkantor di Jakarta, kemudian pada tgl 5 Mei 2024, berangkatlah korban ke Jakarta.
Dan setibanya di Jakarta, pihak perusahaan pun menyampaikan, bahwa keesokan harinya ibu satu anak itu akan dibawah ke kota Surabaya, karena menurut oknum perusahaan Naker, bahwa di kota tersebut masih membutuhkan tenaga kerja baru.
Akhirnya korban pun menurut untuk menerima tawaran pekerjaan itu dan sekaligus tinggal di rumah penampungan namun mirisnya, setelah sehari korban dikurung dipenampungan, oknum tak pernah menyuguhi makanan untuk korban, lantaran mengetahui gelagat aneh oknum perusahaan yang tidak beres, korban berinisiatif untuk kabur dari tempat itu dan alhasil diapun berhasil melarikan diri dan meninggalkan semua barang bawaanya.
“Untungnya, korban juga berhasil memboyong HP androidnya, lalu korban bergegas kabur ke Jakarta saat siang hari pada 8 Mei 2024, “ungkapnya.
Kemudian korban juga langsung menghubungi suaminya di kota Palu melalui via Handphone miliknya.
Dilansir group deadline-news.com (detaknews.id) Jumat (10/5-2024), menurut Yahdi Basma, pada Rabu (8/5-2024) dia mendapat chat whatsapp dari nomor tak dikenal, lalu dia menelepon kealamat nomor kontak WA tersebut.
“Ternyata yang menghubungi saya via WA itu, adalah seorang perempuan yang mengaku korban penipuan berkodok perusahaan Naker penyalur tenaga kerja keluar negeri bernama Ade Rahma yang berdomisili di Jln. Tombolotutu Kel. Talise Valangguni Palu, yang juga merupakan kenalan sumber, “tuturnya.
Rekam jejak sumber saat menyelamatkan korban yang diduga human trafficking, kala itu setelah usai Ba’da Isya malam tepat pada rabu 8 Mei 2024, saya (Yahdi Basma) mendapat WA dari nomor tak terdaftar, lalu saya telpon, suara perempuan, mengaku bernama Rahma, mengenal saya dalam salah satu pertemuan yang pernah saya lakukan di daerah Talise, Palu, saat Ramadhan 1445 H lalu.
“Kemudian saya minta nomor HP Suaminya untuk berkomunikasi lebih lanjut. Dalam keadaan isak tangis, Suami korban kisahkan soal istrinya,” pungkasnya.
Berikut rangkaian kronologinya :
- Sekitar tgl 04 Mei 2024, Ade Rahma, Ibu beranak satu, warga Jl. Tombolotutu, Talise, Kota Palu, diajak oleh temannya untuk bekerja di Jakarta, via sebuah Perusahaan Naker dari Palu. Ybs ikut berangkat ke Jakarta tgl 05 Mei 2024.
- Setiba di Jakarta, pihak “perusahaan” sampaikan bahwa ybs akan di bawa ke Surabaya besoknya, karena “pekerjaan” tersebut di Surabaya.
- Tgl 06 Mei 2024, ybs tiba di Kota Surabaya, ditampung disuatu rumah, dan tak diberi makan seharian. Ybs meyakini bahwa ia tertipu, karena gelagat orang-orang “perusahaan” dimaksud yang nampaknya akan membawa mereka ke luar negeri. Ybs kemudian putuskan untuk “lari dari rumah” tsb, namun di tahan oleh oknum perusahaan, dan dimasukkan kembali dalam rumah tampungan.
- Tgl 08 Mei 2024 siang hari, akhirnya Ybs berhasil kabur dengan hanya membawa 1 unit ponsel, KTP dan baju di badan. Kiper dll miliknya ia tinggalkan di rumah tampungan.
- Saat ini, Ybs dalam perjalanan via Bus dari Surabaya ke Jakarta diperkirakan tiba di Pasar Rebo Jakarta pada dini hari ini, Rabu 08 Mei 2024 jam 03.00 WIB.
Langkah lanjut yang dilakukan oleh Yahdi Basma:
- Identifikasi Data Korban, nama : Ade Rahma, TTL : Palu, 18-10-1999, NIK : 7271015810990001, Alamat : Jl. Tombolotutu No. 133-A, RT-001 RW-002, Kelurahan Talise Valangguni, Kota Palu. Nama Suami : Ahmad Rizky, alamat : sama. Nomor KK (Kartu Keluarga) : 7271082209140004.
- Hubungi para pihak terkait : Kantor Perwakilan Provinsi Sulteng di DKI Jakarta, sejumlah LSM antara lain pihak MIGRAN Care melalui Direktur LIBU Perempuan Palu, dll.
- Menyampaikan report ini ke publik untuk memitigasi dampak negatif lebih buruk bagi korban. Karena saya meyakini, kasus ini patut diduga sebagai praktek human traficking yang bisa jadi sudah berlangsung lama di Kota Palu dan daerah lainnya, juga menjadi edukasi bagi publik untuk lebih hati-hati menerima tawaran pekerjaan dari siapa dan dimanapun.***
Sumber: Rilis Aktivis Sosial, Pendiri PENA98, Anggota Partai NasDem (eks Anggota DPRD Sulteng).
Yahdi Basma, SH.