PLN Pastikan Sistem Kelistrikan di Sulteng Terintegrasi dan Surplus
Ril (detaknews.id) – Palu – Beberapa hari belakangan, daerah Kota Palu sempat mengalami pemadaman listrik di beberapa wilayah. Hal ini disampaikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pemeliharaan yang diperlukan.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3), Yanuar, menyatakan bahwa sistem kelistrikan di Sulawesi Tengah (Sulteng), khususnya dari Kota Palu hingga Morowali, terintegrasi dan terkoneksi dengan sistem di bagian selatan, yang didukung oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso. Sistem ini melayani seluruh wilayah Sulteng, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.
“Saat ini, kondisi kelistrikan di wilayah tersebut mencukupi dan bahkan mengalami surplus,” ujar Yanuar.
Meski demikian, dia mengakui bahwa gangguan kelistrikan bisa terjadi, baik akibat faktor alam seperti petir, El Nino berkepanjangan, badai angin, dan tanah longsor, maupun faktor kondisional atau terencana yang melibatkan perawatan rutin kendaraan pemasok listrik untuk memastikan kontinuitas dan keberlanjutan layanan.
PLTA Poso, salah satu pembangkit listrik utama di Sulteng dan Sulawesi Selatan, memiliki kapasitas hingga 500 Megawatt. Di Kota Palu sendiri, tersedia sekitar 200 Megawatt dari total kapasitas tersebut.
Pada tahun ini, lanjut Yanuar, di Sulteng, khususnya di Kota Palu, ada penambahan kapasitas sebesar 2 x 50 Megawatt, yang memberikan cadangan tambahan sebesar 100 Megawatt. Selanjutnya, akan ada penambahan hingga mencapai 300 Megawatt.
Realisasi penambahan daya listrik dari PLTA Poso sedang berlangsung tahun ini. Dan akan selalu di amati oleh pihak PLN untuk memastikan tidak ada kendala dalam prosesnya.
“Saat ini proses positioning sedang berjalan dan diharapkan saat nanti dibebani, tidak akan ada kendala yang berarti,” pungkas Yanuar.
Dengan demikian, PLN berkomitmen untuk terus menjaga kestabilan pasokan listrik di wilayah Sulteng, memastikan masyarakat dapat menikmati layanan listrik tanpa gangguan yang signifikan.***