DaerahPeristiwaUtama

Diduga Proyek Pembangunan 2 Unit Gedung SMAN 10 Sigi Dimonopoli Sepihak oleh Sekolah

Foto Pengerjaan Proyek di SMAN 10 Sigi – Nelwan

Nelwan/Ilong (detaknews.id) – Sigi – Pembangunan dua unit gedung sekolah SMA Negeri 10 Sigi senilai 1 milyar lebih, tanpa papan proyek, proyek rekonstruksi gedung UKS dan gedung Lab, juga diduga dimonopoli sepihak hingga berujung konflik dilingkup internal pihak Sekolah.

Menurt Senior pegawai TU Said SMAN 10, setelah peletakan batu pertama atau sejak dimulainya eksen kerja sekitar seminggu yang lalu hingga saat ini pihak proyek itu belum juga ada penampakan papan proyek dipasang dilokasi sekolah itu

“Padahal publishing papan proyek tersebut menurut aturan mestinya dipasang sebelum pekerjaan proyek itu dimulai, proyek itu spesifik di suakelolah oleh pihak sekolah itu sendiri, yang juga dimandori oleh Kepsek serta dibantu oleh beberapa rekanan guru lainya, “hal itu diungkapkan oleh Mohammad Said pegawai senior Tata Usaha SMAN 10 SIgi menjawab group deadline-news.com, detaknews.id, deadlinews.co, morowalipost.com Rabu (14/8-2024).

Kata Said, sejauh ini menurutnya, revitalisasi proyek rekinstruksi dua unit gedung sekolah itu melekat di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pembangunan dua gedung berkapsitas UKS dan LAB tersebut, diketahui menggunakan sumber anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai 1 milyar lebih.

Namun hal tersebut justru menimbulkan tanda tanya dikalangan pihak Sekolah, hingga gelagat itupun juga tuai kecurigaan, bahkan disinyalir ada sesuatau dan dilain hal yang terselubung, ucuk-ucuk Kepsek juga diduga ingin meonopoli terkait soal pengolaan proyek itu.

Kepsek juga terkesan otoriter, dengan sikap anehnya seperti itu malah menuai polemik yang sulit untuk menemukan ujung benang merehanya, dan kini ketmpingan itu menimbulkan ketegangan internal yang cukup serius, bahkan juga disinyalir reaksi janggal Kepsek bersama salah satu guru bawahannya, juga dinilai tak mencermikan kesan sebagai sosok intelektual yang punya intergritas tidak sesuai dengan tupoksi disiplin ilmu yang disandanyanya, “terangnya.

Betapa tidak, Said kembali menambahkan, darama ghimmck yang yang dilakoni oleh keduanya cukup elegan dan terbungkus dengan rapi dan terlihat baik-baik saja (no problem), namun tak ada yang tau, bahwa ternyata dibalik semua itu, Kepsek bedua ce esnya yang juga salah seorang guru bawahannya terkait konaflik interlnal dengan pegawai senior tenaga administrasi (tata usaha) dan seorang penjaga sekolah, yang harusnya kami berdua mendapatkan hak yang layak sebagaimana mestinya, akan tetapi Kepsek dengan semena-mena merampas hak kami

“dan parahnya, Kepsek bukannya menjalin hubungan yang harmonis terhadap kedua bawahannya justru malah balik memojokannya dirinya selaku pegawai TU senior yang sudah puluhan tahun mengabdi di SMAN 10 Sigi ini.

Dia juga mengaku bahwa dugaan tentang Kepsek sama sekali tak pernah berinisiatif membangun komunikasi yang baik terhadap dirinya atau tak resolusi untuk menyikapi kecenderungan tersebut, Kepsek juga terkesan makin memperburuk keadaan dengan cara sepihak untuk membuat dirinya lebih terpuruk, dan bertindak sekehendak hatinya.

Unek-unek ini sudah lama saya pendam dan sampai akhirnya isu ini mencuat juga mepermukaan hingga berujung dilematis, “jelasnya

Lebih lanjaut dia menegaskan, Perihal Proyek rekonsturuksi gedung UKS dan gedung LAP yang saat ini sedang dilangsungkan pembangunannya tersebut, merupakan ihwal assesment (pengkajian) sejak tahun anggaran 2020 – 2022 terkait review proposal yang diajukan ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) oleh pak Sukardin eks Kepsek SMAN 10 Sigi terdahulu, “tambahnya.

Menyikapi hal tersebut Kepala Sekolah SMAN 10 Sgi Hartini membatah soal poliemik terkait suakelolah proyek pembangunan dua gedung fasilitas UKS dan LAB. belum lagi perihal isu tetntang keterkaitan dirinya selaku pimpinan yang diduga ada indikasi memenopoli format struktur tata kelolah proyek, serta rumor perihal gonjang-ganjing konflik internal terhadap salah seorang senior pegawai TU yang saat ini sedang mencuat kepermukaan

Menurutnya bahwa hal itu tidaklah benar adanya, adapun isu atau gesekan menyangkut konflik internal antara pimpinan terhadap salah seorang bawahan, hanya kabar angin belaka, dan realitasnya sejak terealisasinya perencanaan proyek hingga nomenklatur penetapan realisasi proyek pembangunan dua gedung sekolah itu, saat ini telah berjalan sesuai program, “imbuh Kepsek.

Lanjut Kepsek menegaskan, perihal ketrkaitan andil dan kapasitas pimpinan menyakut suakelolah dan prospek pengelolaan serta penanganan proyek tersebut, kami juga melibatkan unsur pihak sesekolah itu sendiri untuk menangani

Hartini mengaku dalam segi teknis kontroling materialisasi dan speak hingga mtode rekonstruksi fisik bangunannya, kami percayakan kepada konssultan selaku Quqntity suvayor untuk agar lebih intens memantau pergerakan dan perkembangan pembabgunan proyek fisik tersebut.

“Jika belakangan ini ada isu tentang keterlibatan pihak sekolah yang mengambil andil suakelolah proyek tersebut, hal itu sah-sah saja, bahkan pihaknya maupun masyarakat desa Rogo dan masyarakat kecamatan Dolo Selatan Sigi pada umumnya, sangat bersyukur serta memeberikan suport dan respon positif, “pungkasnya.

Dia juga menambahkan, masa rentang waktu pengerjaan proyek pembangunan dua unit gedung fasilitas sarana pratikum ekstrakurikuler para siswa itu, berakhir dengan kalender kerja 6 bulan kedepan atau masa finishing samapi selesai tenggang waktu yang ditentukan Desember 2024, “terangnya.

Terkait anggaran proyek pembangunan dua unit sekolah itu baru terealusir pada awal Agustus 2024, Hartini mengaku bahwa dana yang digunakan untuk pembangunan rekonstruksik fisik fasilitas UKS dan LAB tersebut, adalah sumber anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui leading sektor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Pusat sebesar 1 milyar lebih

Dia juga kembali menyoroti kesimpang siuran isu sesat tersebut, bahwa apa yang menjadi desas-desus yang disangkut pautkan terhadap dirinya, dia tetatap kekeh bahwa itu hanya isu sesat, yang sengaja dihembuskan untuk kepentingan lain.

“Adapun buktinya saat ini situasi dan kondisi dalam lingkup sekolah ini semua baik-baik saja dan berjalan dengan lancar dan aman tanpa ada masalah, hubungan interaksi antara murid, terhadap guru-guru, warga setempat dan bawahan lainnya juga terjalin dengan baik dan harmonis, tak ada satupun yang mis, “tandasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *