Tak Kunjung Selesai, Proyek Pembangunan Ruas Jalan Bora – Pandere Digarap PT. Passokorang, Kuantitas Bobotnya Tak Maksimal
Nelwan (detaknews.id) – Sigi – Pembangunan ruas jalan Bora – Pandere yang dikelolah PT. Passokorang padahal telah memasuki tahun kedua, namun proses pengerjaannya hingga saat ini tak kunjung selesai.
Diketahui kondisi pengerjaan dibeberpa titik bagian konstruksi beton Retaining wall dinding penahan tanah (DPT) dan jembatan terlihat sudah retak-retak dan hacur.
Investigasi detaknews.id Rabu (27/11-2024), proses pengerjaan pada item pengcoran beton Retaining wall atau dinding penahan tanah atau fitur struktural yang berfungsi untuk menopang lahan dan membantu mencegah erosi, konstruksi dibeberapa titik bagian tebing dan jembatan Beton Partegang atau PSC Bridge pada jalur pembangunan ruas jalan Bora – Pandere sejauh 22 KM, diduga campuran semennya rapuh dan tak maksimal.
Begitu juga dengan penampakan hasil pengerjaan jembatan beton partegang (PSC Bridge) di jalur jalan tersebut, kurang lebih setengah meter, plasteran beton dibagian atas kondisinya juga sudah hancur, dan dibeberpa titik disepanjang jalur jembatan itu, plesterannya juga banyak yang mengalami keretakan yang cukup fatal.
Nilai kontrak Proyek tersebut diglontorkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Tengah yang dibanrol dengan pagu senilai Rp. 65.756.073.860.27 (miliar)
Sejauh ini perkembangan pergerakan pengerjaan proyek Pembangunan ruas jalan Bora – Pandere (MYC) Multi Years Contract yang dikelolah PT. PASSOKORANG itu, hingga sekarang ini kuantitas capaian bobot pengulikan proyek tersebut belum mengalami peningkatan progres.
Upaya Pemprov Sulteng dalam skala prioritas untuk terus menggenjot peningkatan pembangunan prasarana infrastruktur, akan tetapai lain halnya dengan pembangunan ruas jalan Multi Years Contract (MYC) Bora – Pandere sejauh 22 KM itu, review terkait kegiatan pelaksanaan aksenitas pengerjaannya dimulai sejak 2022 dan sudah berjalan hampir dua tahun lalau, namun hingga dipenghujung tahun jelang Desember 2024 ini, proyek tersebut tak kunjung selesai.
Proyek pembangunan ruas jalan Bora – Pandere Sigi digarap (worked on) PT. Passokorang itu melekat di liding sektor Dinas Bina Marga Penataan Ruang Sulawesi Tengah, akan tetapi sistem pengerjaan struktur konstruksi dibeberapa titik leandscape hasil pengecoran dan plasteran dinding penahan tanah (DPT) atau retaining wall bagian dinding tebing, terlihat campuran semenya sangat tipis dan rapuh (Fragile).
Output rancang bangun dan pengelolaan proyek tersebut tak berjalan dengan semestinya, ada apa dibalik tata kelolah proyek itu? penampakan Track atau lintasan produsifitas disepanjang jalaur pembangunan jalan diatas bukit yang landai itu.
Diketahui proses pengerjaan retaining wall (dinding penahan tanah) plus rabat infra beton, dan juga kuantitas bobot kepekatan campuran agregat dan semenya diduga kurang maksimal, atau tak sesuai besteg dan melenceng dari aturan RAP.
Indikasi capaian progres dan format pengerjaan proyek yang berstatus peningkatan Pembangunan Ruas Jalan Bora – Pandere Multi Years Contract (MYC), atau mencakup infra dengn bentangan folume kerja sejauh 22 KM itu hingga kini belum mencapai ketitik garap yang signifikan.
Bahkan beberap bulan bepakangan ini, fakta kegiatan dan aktifitas mengenai pengerjaan infra itu sempat tebengkalai beberpa bulan lamanya.
Padahal proyek tersebut telah disokong melalui Anggaran Pendapatqn Belanja Daerah (APBD) Sulawesi Tengah dengan nilai Pagu 65.756.073.860.27 (miliar), serta mendapatkan (gain trasntitif) trust (kepercayaan) kontrak kerja pada 2022 – 2023 dari pihak penyelnggara, dalam hal ini adalah Dinasa Bina Marga Penataan Ruang Sulawesi Tengah.
Namun taknayal secara kasat mata, tampak pergerakan dan eksistensi dalam tata kelolah menyakut admistrasi, baik material mapun imaterial penggunaan aggaran proyek tersebut terkesan dimainkan dengan (high level of trust) tingkat kepercayaan yang tinggi, tetapi secara masif ditengarai boleh jadi tak terkontol, sehingga membuat percepatan pembangunan Ruas Jalan Bora – Pandere yang seharusnya terprogres dengan optimal, kini justru malah mengalami degradasi dan menuai berbagai asumsi.
Diketahui Penyedia jasa PT. Passokorang telah mendapatkan TRUST (kepercayaan) kontrak kerja dalam upaya mobilisasi progres pengelolaan proyek multy years yaitu, proyek peningkatan pembagunan Infrastrukur ruas jalan Bora – Pandere yang juga merupakan bagian dari program percepatan pembanguanan di sektor ril atau peningkatan pembangunan insfrastruktur yang kini yang sedang digenjot oleh Pemda Pemrov Sulteng.
Menanggapi hal itu, Hendra Project Maneger (PM) PT. Passokorang dihubungi melalui chat Whatsaap nya, Tks infox Pak, yg namax pekerjaan apapun, sepanjang masih dlm tahap pekerjaan atau pemel. Pasti tetap km tekan kan u/ di perbaiki dan di bongkar kalau ada yg rusak, akan Kami Tegur Subkontx dan km minta u/ di perbaiki kembali. Tks 🙏👍
“Tks atas pengawasan dan pemantauanx Pak,” katanya.