Dapatkan Prestasi Mutu Kerja Terbaik, Proyek Paket 5 PT. Nindya Karya Digadang Jadi Harapan Pemulihan Pangan

Nelwan (detaknews.id) – Sigi – Signifikansi dan revitalisasi pembangunan infrastruktur pasca bencana rehabilitasi Irigasi Gumbasa paket 5 yang dikelola PT. Nindya karya mendapatkan prestasi karya terbaik.
Hasil spesifik pembangunan Irigasi Gumbasa (IRGU) dan potensial lahan pertanian dengan total seluas 8.180 hektar adalah impian meniti harapan cerah para petani untuk gerak pemulihan serta meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan di daerah Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.
Seperti yang diketahui bersama, PT. Nindya Karya Tbk (Persero) adalah entitas perusahaan korporet BUMN, mengutamakan visi Pencapaian mutu kerja terbaik, hingga efektifitas misi pemanfaatan saluran Irigasi Gumbasa plus daya manfaatnya dirasakan sepanjang masa.

Intesitas ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya air (SDA) yang tersistematis melalui jaringan saluran Irigasi Gumbasa, maka keseimbangan taraf hidup para petani di daerah Sigi lambat laun akan kembali stabil, dengan beroprasi kembali saluran irigasi gumbasa serta ditunjang dengan total luas lahan pertanian 8.180 hektare.
Hingga sejumlah wilayah yang teraliri SDA irigasi tersebut berpotensi menjadi kantong produksi pangan di Kab. Sigi.
Peluang itu, terendus berkat program Proyek Strategis Nasional plot gerak bersama pemerintah yang berafiliasi dengan sejumlah korporet perusahaan BUMN, dan salah satunya adalah PT. NINDYA KARYA Tbk (Persero), yang eksistensinya intens mengandilisasi sejumlah paket proyek.

Termasuk andil 2 paket proyek yakni, peningkatan infrastruktur pembangunan rehabitasi dan rekonstruksi Irigasi Gumbasa yakni proyek Multi Years Contract (MYC) Improvement of Gumbasa Mine Channel.
Dimana saat ini perusahaan Nindya Karya juga telah merampungkan 2 titik landscape dititik jalur mine channel Jono Oge, Biromaru, Petobo dan titik finish sampai jalur Birobuli jalur kota Palu.
PT. Nindya Karya mendapatkan hasil pengerjaan yang membanggakan dengan dominasi sistem pengolahan kualitas konstruksi terbaik.
Proyeksi pengerjaan perihal pembangunan Irigasi Gumbasa (IRGU) paket 5 yang pelaksanaan proyeknya dipimpin oleh Kepala proyek yakni, Mardiana ST, pada Ferbuari 2025 ini, PT. Nindya Karya mendapatkan hasil pengerjaan yang membanggakan dengan dominasi sistem pengolahan kualitas konstruksi tebaik.

Proyek Saluran Daerah Irigasi (DI) yaitu Irigasi Gumbasa atau Improvement of Gumbasa Mine Channel (BGkn.54-BGkn.59) paket 5 sejauh 6 kilometer meter lebih yang digarap PT. Nindya Karya, disokong PHLN dana Loan Japanes International Corporation Agency JICA dibanrol pagu sebesar Rp.90.965.996.000.00 (milyar).
“Melalui Kementrian PUPR Ditjen Irigasi dan Rawa (Irwa) Sumber Daya Air (SDA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi lll Palu Sulawesi Tengah,” kata project Manager, Mardiana, S.T. menjawab deadline-news.com group detaknews.id saat dikonfirmasi diruang kerjanya.
Lebih lanjut, meski perusaan itu beberapakali menjalani proses Adendum, namun pada akhir Ferbuari 2025 semua struktur item pengerjaan terproses dengan standarisasi teknis tata kelola proyek, dan tak luput mengevaluasi kesusaian serta sistem penerapan spek dan penyelarasan Besteg.

Maka dalam skala prioritas untuk ke semua tahapan produktifitas item proyek tersebut, intes mengikuti instruksi sesuai petunjuk gambar rancang bangun dari arsitektur Quantity Surveyor atau pengawas konsultan.
Hingga capaian pengulikan peak pun efesien dan maksimal, misi yang terpenting adalah profesionalitas dan mengutamakan kualitas etos kerja, hingga kemudian berkat kegigihan para tim dilapangan.
“Sehingga semua priode smart peak kegiatan kerja terakomodir dengan sempurna, dan ihwal persentase progres peritem mendapatkan penyelarasan bobot kerja yang maksimal,” gumamnya.
Landscape saluran Irigasi Gumbasa terstruktur dan terakumulatif dalam proyeksifitas pengondisian Pemanfaatan SDA di Sigi
Mardiana ST, selaku Project Manager yang juga Kepala pelaksana proyek PT. Ninya Karya, saat mengulik pergerakan proyek Improvement of Gumbasa Mine Channel, bahwa secara keselurahan proses pelaksanaan dan review pengelolaan Proyek Strategis Nasional (PSN).

PSN juga idealnya dilebeli dengan nama proyek Multi Years Contract (MYC) plus Improvement of Gumbasa Mine Cannhel (BGKn.54-BGKn.59).
“Proyek itu terprogram dalam sistematis pembangunan Irigasi Gumbasa paket 5 sejauh 6 KM lebih, pada akhir Ferbuari 2025 tahun ini, secara teknis peak kuantitas progres kerja, intens mencapai titik garap bobot best 100%,” ucap Mardiana lebih lanjut.
Menurutnya, hasil puncak (peak) pencapaian proyek yang di kelolah penyedia PT. NIDYA KARYA, terprogres dalam estimasi proyek paket 5 yakni, mencakup revitalisasi peningkatan pembangunan infrastruktur yang tersistem dalam track rehabilitasi konstruksi (rehab rekon) Irigasi Gumbasa dengan bentangan sejauh 6 kilo meter lebih.
Obyektifitas proses pengelolaan proyek itu dimulai dari fase identifikasi Quantity take off (QTO), hingga proyek kesesuain spek pekerjaan pun dioptimalkan secara masif dan terprogres sesuai aturan kerja yang berlaku.
Maka aspek pengelolaannya berproses ketahap (rise to level) yang signifikan, dari spesifikasi ketitik garap klimaks perampungan sampai mendapatkan pencapaian kuantitas bobot maksimal, pastinya oleh pihak penyedia jasa mengulik proyek itu dengan metode mutakhir dan optimal.
“Dan kami juga mengutamakan spesialisasi mutu penggunaan material pilihan (Marpil) pada setiap tahapan per item, yang pastinya sesuai spek dan aturan kerja yang ada,” pungkasnya.
Eksistensi pencapaian terbaik, PT. Nindya Karya ukir prestasi dan tuai kesuksesan dalam pembangunan proyek MYC pasca bencana Pasigala
Dia menambahkan, IRGU adalah dampak pontensial untuk pemulihan ketahanan pangan dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Sigi

Pencapaian progres adalah misi kerja masif yang diendus Nindya Karya dalam skala prioritas, yaitu memicu visibilitas kerjasama pemerintah dan korporet yang terafiliasi dalam upaya stabilitas pembangunan diberbagai lini.
Sehingga mampu mengukir prestasi karya proyek rahab rekon IRGU terbaik, dan kini telah dibuktikan menuai sukses dalam pencapaian memproses pembangunan proyek pasca bencana alam Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) yakni proyek Improvement of Gumbasa Mine Channel.
Adalah sebagai bagian efektif dan prospektif untuk mengulik harapan nyata para petani dibeberapa wilayah Kecamatan di Kabupaten Sigi.

“Setelah usai pencapaian ketitik garap bobot 100 persen, sekarang ini tim teknis terfokus dalam estimasi percepatan pembuatan pertanggung jawaban terkait document smart draft Proffesional Hand Over (PHO) dan Final Hand Over (FHO),” tukasnya.***