DaerahHukumKriminalUtama

Polresta Palopo ungkap Kasus Pembunuhan Ferni Eri, Begini Kronologi Kejadiannya

Esra (detaknews.id) – Palopo – Kepolisian Resor (Polres) Palopo akhirnya mengungkap kasus pembunuhan Feni Ere (28), seorang sales Honda Sanggar Laut yang ditemukan tewas di Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo. Dalam konferensi pers yang digelar di kantor Polres Palopo pada Jumat (21/03/2025).

Kapolres Kota Palopo, AKBP Safi’i Nafsikin, mengonfirmasi bahwa pelaku pembunuhan tersebut bukanlah pacar korban, tetapi kerabat dekat dari korban.

Pelaku yang berinisial AY (35), warga Jalan Nanakang, Kelurahan Amasangan, Kota Palopo, diketahui sering mangkal di sekitar rumah korban bersama teman-temannya.

Menurut Kapolres, pelaku merupakan pekerja kepala gudang dan bertindak secara tunggal dalam kasus yang diduga sebagai pembunuhan berencana ini.

“Pelaku merupakan warga Jalan Nanakang, Kelurahan Amasangan, Kota Palopo, dan merupakan kerabat dekat korban. Kasus ini adalah pembunuhan berencana yang dilakukan oleh pelaku tunggal,” jelas AKBP Safi’i.

Kapolres memaparkan bahwa pada malam kejadian, pelaku sedang minum ballo (minuman khas lokal) di dekat rumah korban. Sekitar pukul 02.00 WITA dini hari, pelaku menerobos masuk ke rumah korban melalui tembok belakang dan mendapati Feni Ere sedang tidur mengenakan daster.

Korban sempat kaget dan berusaha melawan, namun pelaku memaksa korban kembali ke kamar. Dalam perlawanan tersebut, kepala korban dibenturkan hingga tidak sadarkan diri dan mengeluarkan darah. Pelaku kemudian membersihkan darah dan mengambil kunci mobil korban.

“Korban diikat dengan sangat rapi karena pelaku memang ahli dalam mengikat. Setelah itu, jenazah Feni Ere dibawa ke Battang untuk dikubur,” ujar AKBP Safi’i.

Setelah menguburkan korban, pelaku membawa koper dan barang-barang milik korban, termasuk mobil, ke sebuah rumah di Makassar.

Mobil tersebut ditinggalkan di Makassar, tempat pelaku pernah tinggal saat bekerja di kota tersebut. Sementara itu, barang-barang lainnya disimpan di rumah pelaku di Jalan Nanakang, Kota Palopo.

“Pelaku memilih lokasi penguburan di Battang karena dia sering mendaki dan mencintai alam di daerah tersebut,” tambah Kapolres.

Tim penyidik berhasil mengidentifikasi pelaku melalui sidik jari yang ditemukan di mobil korban. Sidik jari tersebut memiliki kemiripan dengan pelaku, sehingga tim melakukan pengejaran dan berhasil menangkap pelaku di Luwu Utara.

“Dari sidik jari yang diamankan di mobil, ada kemiripan dengan pelaku. Indikasinya sangat kuat, sehingga tim melakukan pengejaran dan berhasil menangkap pelaku di Luwu Utara,” tegas Kapolres.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Palopo, Sayyid Ahmad, menegaskan bahwa kasus ini merupakan hal yang serius dan memerlukan penanganan khusus.

Ia juga mengumumkan bahwa pihak kepolisian akan segera melakukan rekonstruksi kejadian bersama pelaku untuk mengungkap detail proses pembunuhan.

“Kasus ini merupakan hal yang serius dan harus ditangani dengan seksama. Oleh karena itu, kami akan melakukan rekonstruksi bersama pelaku untuk mengungkap proses terjadinya pembunuhan tersebut,” ujar Sayyid Ahmad.

Pengungkapan kasus ini menjadi bukti keseriusan aparat kepolisian dalam menangani tindak kriminal, terutama kasus pembunuhan.

Kapolres Palopo juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan menjaga keamanan lingkungan sekitar. Proses hukum terhadap pelaku akan terus dilanjutkan untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarga.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *