DaerahKriminalLatest

Kasus Pembunuhan Di Desa Sidondo IV Masih Belum Diketahui Motifnya

Foto Korban Pembunuhan di Desa Sidondo IV

Nelwan (detaknews.id) – Sigi – Sudah lebih sepekan yang lalu, misteri kasus pembunuhan sadis seorang perempuan berinisial CT warga desa Pakuli Utara, yang ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan, penuh dengan luka bakar di sekujur tubuh serta dua luka bacok pada pinggang dan leher.

Insiden pembunuhan pada salah seorang karyawati (pelayan) Toko Alibaba dikawasan pertokoan kota Palu Sulawesi Tengah itu, diperkirakan terjadi pada hari Selasa pukul 1:30 dini hari (21/3-2023), di sebuah saung di desa Sidondo lV dusun Lampio kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, yang hingga saat ini masih menjadi misteri dan belum terungkap.

Padahal pihak Kepolisian Sigi telah mengerahkan personilnya guna melakukan investigasi dan melacak keberadaan pelaku, bahkan telah sepuluh orang diinterogasi yang diduga pelaku, tetapi satu pun belum ada yang dinyatakan jadi tersangka.

Jejak investigasi deadline-news.com group (detaknews.id) pada Jumat (25/3-2023), diungkapkan oleh ibu kandung korban inisial ISIB dan paman kandung korban Pak Ispan, menurut keduanya (ibu dan paman) pada Senin sekitar pukul 9 : 30 Wita, anaknya (korban) tampak terlihat tak ada tanda-tanda keanehan pada dirinya, justru pada hari Senin pagi ia (korban) masih terlihat antusias dan sempat mengatarkan ibunya ke sebuah rumah sakit (Torabelo) di Sigi.

“Usai mengantarkan ibunya, lalu korban pamitan untuk berangkat melakukan aktifitas kesehariannya untuk bekerja di Toko Alibaba,” ungkap keduanya menimpali.

Selain itu, menurut keterangan adik kandung korban, inisial SK yang juga masih berstatus mahasiswi pada perguruan tinggi Universitas Alhairat (Unisa) Palu, pada jam 10:00 malam Wita, sang adik yang menjumput kakak usai berutinitas ditempat kerjanya.

“Namun sepulangnya dari tempat kerjanya tersebut, saya minta diantarkan oleh kakak (korban) pada malam selasa itu, ke tempat rekanan saya untuk mengerjakan tugas kuliah,” ungkapnya.

“Dan malam itu juga saya sekalian nginap di kosan teman, dan mengira kakak saya (korban) langsung balik ke kosan kami berdua di kawasan Kelurahan Palupi Palu Selatan,” beber adik korban itu.

“Pada Selasa sekitar pukul 8:15 Wita dini hari saya pun pulang ke kosan kami di kelurahan Palupi, ternyata kakak (CT) tak berada disana. kemudian saya buka medsos (FB), ternyata dimedsos ada berita yang lagi viral yaitu, seorang wanita korban pembunuhan ditemukan dalam kondisi penuh luka bakar dan luka bacokan di pinggang serta sayatan benda tajam pada leher,” tuturnya.

Entah ada firasat apa, kala itu hati saya pun tidak enak, tiba-tiba ibu saya langsung menelepon. Menyuruh saya untuk segera pulang ke desa Pakuli, kemudian sesampainya disana, ibu kami menanyakan perhal keberadaan kakak atau CT,” imbuhnya.

“Dengan perasaan gunda yang berkecamuk, Ibu dikejutkan oleh info dari ponakan anak abangnya Ispan,” terangnya.

SK juga menjelaskan, jika awalnya si ponakanlah yang mengetahui dan meyakini, bahwa korban pembunuhan dalam kondisi terbabakar itu adalah mayat CT.

“Sebab ia kenal persis dengan ciri-ciri sandal berwarna pink (merah mudah) yang dikenakan korban tersebut, menurutnya (sepupu korban) sendal Pink itu adalah hadiah pemberian dari lelaki teman dekat korban,” paparnya.

“Sesampainya disana, beberapa anggota keluarga korban, mengamati dengan seksama untuk memastikan korban pembunuhan yang dalam kondisi hampir sekujur tubuh penuh luka bakar tersebut, memang betul adalah mayat anaknya CT,” jelasnya.

“Saya yakin bahawa korban tersebut, itu benar adalah anak saya,” jelas ibu korban.

Kemudian pihak Satreskrim Kepolisian Resor (polres) Sigi langsung membawa mayat korban tersebut untuk dilakukan outopsi di RS Bayangkara Palu, setelah usai dilakukan outopsi lalu mayat korban dikembalikan ke keluarga korban untuk dilakukan prosesi pemakaman

“Namun hingga kini misteri pembunuhan sadis yang dilakukan oleh pelaku sadisme tersebut belum terungkap, dan kini modus operasi pelaku masih dalam penyidikan pihak Kepolisian,” ucapnya.

Adapun disinyalir, kedua oknum yang diduga pernah berteman dekat dengn korban tersebut yakni inisial WW dan RY, telah di interogasi dan dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian saat itu, dan oknum berinisial RY dinyatakan wajib lapor,” terangnya.

Sementara itu ujar Ispan (paman korban), untuk oknum lain yang juga diduga sebagai pelaku tindak kekerasan yang menghilangkan nyawa ponakannya, diduga adalah teman dekat atau orang terdekat korban.

Namun idealnya menurut aparat Kepolisian anggota reskrim Polres Sigi, saat ini sedang mengembangkan penyelidikan lebih lanjut serta melakukan upaya prefentifikasi terhadap oknum tersebut.

Terkait perihal raibnya identitas saat korban ditemukan, dan semua barang bawaan korban seperti, handphone (HP), dompet, sepeda motor dan KTP tak ada satupun  yang tersisa.

“Memang cara si pelaku terencana dan perbuatannya dilakukan dengan rapi sesuai keinginannya. Hal lain yang menimbulkan kecurigaan, diduga bahwa sendal yang dikenakan oleh korban saat menjelang kematiannya adalah hadiah pemberian dari lelaki lain yang juga merupakan teman dekatnya,” pungkasnya.

Lain hal juga dituturkan oleh Nur sahabat korban yang juga bekerja di Toko Alibaba, menurut keterangan Nur dan sebut saja ko Frenky (inisial) pemilik Toko alibaba, korban pada hari senin masih kerja seperti biasa dan masuk siang di shift 2. Setelah pulang kerja korban dijemput oleh adiknya, lalu si korban menyuruh adiknya agar mengatarkannya ke tempat kosan teman adiknya (SK).

“Wallahualam, perihal terkait pembunuhan CT, yang kami tau hanya sebatas itu,” ujar keduanya.

Namun tak sampai disitu, menurut Nur, terjadinya insiden pembunuhan atas diri korban itu, diduga dilakukan oleh teman dekatnya.

Nur dan ko Frenky (pemilik toko alibaba) juga mengungkapkan perihal kedatangan gabungan sat intel Polda dan sat intel Polres sigi bertandan di toko tersebut.

“Pertama pada Selasa 21 maret 2023 setelah mayat korban ditemukan sekitar setengah jam 10 pagi, kemudian kedatangan kedua, sekitar jam 4 sore hari” tandas keduanya.

Upaya penegakan hukum di lingkup Polres Sigi, terkait kasus pembunuhan misterius yang terjadi pada wanita muda berusia 22 thn inisial CT diduga dilakukan oleh seorang pelaku psikopat atau sadisme. Insiden pembunuhan itu terjadi di desa sidondo 4 dusun Lampio Kec. Biromaru Kabupaten Sigi.

Mengacu pada sasaran bidik dan pergerakan pelaku yang hingga kini masih menjadi misteri dan belum terungkap motif penyebab kematiannya. Sehingga oleh pihak yang berwajib saat ini akan terus lakukan tindakan pelacakan terhadap keberadaan pelaku.

Merunut Penjelasan Polres Sigi, hingga kini, Satuan Reskrim Polres Sigi terus berupaya melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku terkait adanya penemuan mayat seorang perempuan yang tewas mengenaskan dengan cara tragis tersebut.

Dikutip deadline-news.com group (detaknews.id) rilis Humas Polres Sigi pada Jum’at (21/3-2023) beberapa saat yang lalu, Kasi Humas Polres Sigi AKP Ferry Triyanto saat dikonfirmasi awak media, mengungkapkan identitas mayat Korban diketahui berinisial CT, berusia 22 tahun, warga Desa Pakuli, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi Sulteng.

“Terkait dengan perkembangan penanganan kasusnya, Sampai saat ini pihak polres Sigi melalui sat reskrim sudah memeriksa lebih dari sepuluh orang saksi, mulai dari orang yang pertama menemukan jasad korban, keluarga korban, maupun orang terdekat korban,” ucap AKP Ferry

“Kami juga telah melakukan olah TKP yang lebih teliti, guna menemukan bukti lain yang mengarah kepada pelaku dan motifnya. Kami juga terus bekerja untuk mengungkap kasus ini agar jelas siapa dan apa motifnya,” tuturnya.

Lebih lanjut Kasi Humas mengatakan kepada masyarakat untuk meminta dukungan dan informasi kepada masyarakat setempat.

“Kami mohon dukungan dari masyarakat untuk dapat berperan memberikan informasi sekecil apa pun, yang berkaitan dengan kasus ini kepada Kami untuk dapat kita kembangkan,” ucapnya.

“Dan juga kami berharap kiranya masyarakat dapat tenang dan mempercayakan kasus ini kepada pihak kepolisian, semoga dengan dukungan semua pihak kasus ini dapat menjadi terang,” tegasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *