Terkait Proyek Rp, 10 M, Dekan, Wadek, Fakultas Kedoktera Untad dan PPK Diperiksa Kali Ketiga
Ilong (detaknews.id)-Palu-Terkait proyek alat kesehatan laboratorium (Lab) senilai Rp, 10 miliyar (M) lebih tahun anggaran 2022, Dekan fakultas kedokteran universitas tadulako (Untad), Dr. dr. Muhammad Ardi Munir, Sp.OT., M.Kes., FICS., MH kembali menjalani pemeriksaan kali ketiga di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah (Kejati Sulteng) Rabu (9/8-2023).
Dekan kedokteran Dr. dr. Muhammad Ardi Munir, Sp.OT., M.Kes., FICS., MH, datang ke Kejati menggunakan mobil Inova plat merah DN 1878 ST sejak siang dan sampai berita ini naik tayang, pukul 16:52 wita Muhammad Ardi masih di ruang penyidik.
Kemudian wakil dekan bidang keuangan Dr. drg. Tri Setyawati, M.Sc.dan pejabat pembuat komitmen (PPK) Dr. Fuad, MT, juga hadir menjalani pemeriksaan kali ketiga.
Pemeriksaan itu atas dugaan penggelembungan proyek pengadaan alat kesehatan laboratorium (LAB) fakultas kedokteran Untad.
Sebagaimana diberitakan deadline-news.com Rabu, (2/8-2024) bahwa kuat dugaan semua jenis alat yang diadakan oleh pemenang tender CV. Satria Bayu Aji, Jakarta, telah terjadi penggelembungan harga dengan persentase kenaikan yang sangat fantastik.
Sebut saja sebagai contoh, kata sumber tersebut, alat AUTOCLAVE STD pada paket proyek harga dasar yang dimasukan adalah Rp.194.000.400,-.
Sementara saat dicek pada katalog dengan spesifikasi yang sama, harga dasar yang ditemukan hanya Rp75.000.000, sehingga pada alat itu telah dilakukan mark up sebesar Rp119.000.400, atau terjadi penggelembungan harga lebih dari 100%.
Demikian juga pada alat GET LOGIC READER, di mana pada paket proyek harga dasar yang dimasukan adalah Rp.417.754.750,- dan setelah ditambahkan Overhead 15% (Rp62.663.212,50), Ongkir 5% (Rp20.887.737,-), dan PPh 11% (Rp55.143.624,-) sehingga totalnya Rp. 556.449.327,00.
Sementara pada harga katalog dengan spesifikasi yang sama, ditemukan hanya Rp108.064.715,00, dan setelah ditambahkan Overhead 15% (Rp16.209.707,25), Ongkir 5% (Rp5.403.235,75), dan PPh 11% (Rp14.264.542,38) totalnya hanya Rp143.942.200,38. Dengan demikian, jika dilakukan pengurangan dari harga penawaran Rp556.449.327,- dikurangi harga katalog yang hanya Rp143.942.200,38, maka dugaan penggelembungannya mencapai Rp412.507.127,00.
Kepala kejaksaan (Kajati) sulteng Agus Salim, SH, MH melalui Kasi penkum Mohammad Ronald,SH, MH membenarkan dekan, wadek fakultas kedokteran untad dan PPK Dr.Fuad, MT diperiksa kali ketiga hari ini Rabu siang (9/8-2023).
“Yang dimintai keterangan hari ini terkait penyelidikan proyek pengadaan peralatan laboratorium fakultas kedokteran untad TA 2022, yakni Dekan, wadek fakultas Kedokteran Untad Dr. dr. Muhammad Ardi Munir, Sp.OT., M.Kes., FICS., MH, Dr.drg.Tri Setyawati,M.Sc dan mantan PPK Dr.Fuad,MT,”kata Ronald menjawab detaknews.id Rabu (9/8-2023) di kantornya.
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Kedokteran Untad Dr. drg. Tri Setyawati, M.Sc, yang dikonfirmasi sesaat sebelum memasuki ruangan penyidik Kejati mengaku tidak berani memberikan statmen tanpa didampingi Dekan.
“Maaf pak saya tidak berani berikan statmen tanpa didampingi Dekan. Masalahnya pemberitaan itu sensitif dan bisa berpengaruh pada banyak hal, baik di kampus maupun dikeluarganya,”ujarnya menjawab readnews.com dan deadline-news.com sambil berlalu menuju pintu lift di lantai 1 kantor Kejati Sulteng selasa sore (8/8-2023). ***
