BPBD Sigi dan ADRA Indonesia Gelar Konsultasi Publik Siaga Darurat Bencana
Nelwan (detaknews.id) – Sigi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi bersama korporat Non Goverment Organitation (NGO) Adventist Development and Relief Agency (ADRA) Indonesia gelar Konsultasi Publik draf Standar Operiting Prosedur (SOP) siaga darurat di hotel Sutan Raja convention center Palu.

Geber rapat koordinasi yang melibatkan berbagai unsur jajaran OPD dinas terkait itu, baik dari tingkat Pemprov, Pemkab, Kecamatan hingga ketingkat Pemerintah Desa, akademisi Untad, dan stakeholder Partikelir (suwasta) serta elemen ormas yakni, Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) Sulteng dan FPRB Kab. Sigi yang turut andil secara keseluruhan meliputi 43 elemen representatif dari lembaga dinas terkait.
Dilansir deadline-news.com group detaknews.id pada Kamis (10-08-2023), Rangkaian acara itu bertajuk, “Konsultasi Public draf SOP Siaga Darurat Bencana”.
Terkait efesiensi gelar diskusi interaksi secara teknis diprakarsai oleh BPBD Sigi yang bekerja sama dengan organisasi nirlaba atau Adventis Develoment and Relief Agency (ADRA) NGO Indo. yang diakomudir oleh Karlo Purba serta bung Iful dari Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) Sigi yang juga selaku moderator diskusi inteaktif, dan juga dari akademisi Universitas Tadulako, yakni, DR. Ir. Rustan Efendi ST. MT yang juga selaku ketua Lembaga Pusat penelitian dan mitigasi (LPPM) kebencanaan UNTAD.
Mohamad Irwan Lapatta S,sos M,si selaku Bupati Sigi dalam sambutannya menyampaikan, ihwal digelarnya konsultasi publik draf SOP siaga darurat bencana dan diskusi interaksi yang di koordinir oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesiap Siagaan Tanggap Darurat Bencana yakni, Sri Idawati AM. Latjambo ST. MSi yang juga selaku koordinator acara dari BPBD Sigi bersama ADRA (NGO), FPRB.
“Dimana dalam moment itu, yang melibatkan berbagai unsur jajaran OPD dari dinas terkait dll, Akademisi Untad dan para stakeholder. Adapun indikator pembicaraan ini, merujuk pada rapat koordinasi penanganan siaga darurat bencana,” ungkapnya.
“Yang mana intesitas dan frekuensi terkait pergerakan gempa cukup rentan dan setiap saat mengancam hingga kerap terjadi lalu menimpa wilayah Palu dan sekitarnya, dan terkhusus di wilayah Kabupaten Sigi,” imbuh Bupati Sigi.
Irwan juga menegaskan, resiko bencana alam itu, menimbulkan banyak korban yang terpapar bencana dan juga mengakibatkan efek penderitaan dan trauma yang berkepanjangan pada masyarakat yang terdampak bencana tersebut.
“Maka dengan adanya momentum terkait acuan rapat komando penanganan siaga darurat ini, baik pemrov Sulteng maupun pemkab Sigi, juga yang tergabung dalam korporasi dengan berbagai pihak atau stakeholder, dimana dalam hal ini adalah Pusdalops BPBD sebagai garda terdepan guna membagun efektifitas dalam menyikapi kesiapsiagaan dan penanggulangan tanggap darurat bencana,” tegasnya.
Bupati Irwan Lapatta menambahkan, bahwa perihal akumulatif dana yang dialokasikan, bakal dianggarkan guna eskalasi siaga darurat dan penanggulangan bencana untuk wilayah Pemkab Sigi sebesar 2 (miliar).
“Sedangkan spesifikasi anggaran dana yang diproyeksikan untuk pembangunan gedung Pusdalops Sigi sebesar 4 (miliar) lebih,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Kabid Kesiap Siagaan dan Penanggulangan Bencana Sri Idawati AM. Latjambo ST, M,Si, perihal preferensi guna menyikapi kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana terkait pembahasan dalam rapat koordinasi mencakup pemaparan konsultasi public darf SOP siaga darurat bencana.
“Dan melakukan serangkaian diskusi interaktif terhadap para audience yang tak lain adalah rekanan dari ADRA (NGO) Indonesia dan eleman FPBR yang juga terafiliasi dengan unsur jajaran OPD dari lembaga dinas terkait, Akademisi Universitas Tadulako, partikelir dll, yang menyokong suksesnya acara ini,” ungkap Sri.
Kabid Kesiapsiagaan juga menegaskan, sebagaimana dalam pemaparan terkait acuan konsultasi public draf SOP siaga darurat bencana, maka dalam hal ini adalah presfektif tentang uraian prosedur terkait pembahasan diskusi.
“Yaitu, perihal asesmen pekerjaan yang berpotensi menjadi sumber ancaman bencana dan mengitung RAB pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bencana. Kemudian, penyelesaian yang perpotensi menjadi sumber bencana, pungkasnya.
Lanjut Sri Idawati AM. Latjambo, setelah usai mengakomodir kajian dan uraian klasifikasi perihal pemaparan terkait draf SOP siaga darurat bencana, sesaat kemudian lalu disusul moderator diskusi bung Iful yang juga selaku, Ketua FPRB Sigi.
Lalu dilanjukan oleh Doktor Rustang selaku pemateri dari Akademisi Untad Palu, dan juga pemateri dari Ketua organisasi Nirlaba adventis develoment and relief agency NGO Indonesia yakni, Karlo Purba.
Perihal objektifitas menyangkut rujukan yang secara teknis menjadi referensi dalam sesi tanya jawab atau diskusi interaksi tersebut, adalah sebagai berikut:
- Rapat komando siaga darurat bencana.
- Rapat komando operasi penanganan siaga darurat berkelanjutan.
- Rapat komando evaluasi operasi penanganan siaga darurat.
- Pengakhiran status siaga darurat bencana.
- Penetapan status siaga darurat bencana.
- Rencana operasi penanganan siaga darurat bencana dan.
- Kajian cepat tepat ancaman bencana.***