DaerahProyekUtama

Revitalisasi Terminal Lando Di Kecamatan Sigi, Belumm Terlaksana Sejak Tahun 2022

Nelwan (detaknews.id) – Sigi – Terkait wacana revitalisasi proyek pembangunan fasilitas Terminal Lando di Kecamatan Biromaru Sigi yang diendus oleh Dishub Sigi sejak 2022 terkendala oleh minimnya APBD Pemkap Sigi, sehingga rencana proyek infrastruktur tersebut terkesan hanya menjadi instrumen minor pepesan kosong belaka.

Pasalnya rencana pembangunan proyek untuk peningkatan infrastruktur di kawasan jln Lando Kecamatan Biromaru Sigi itu hingga saat ini tak kunjung dibangun, bahkan kabarnya pun bak hilang ditelan waktu.

Hal tersebut disanggah serius (klarifikasi) oleh Kadis Dinas Perhubungan (Dishub) Dodot Tinarso S.Sos. ST, menurutnya perihal pembangunan Terminal Lando atau perencanaan rehab rekon fasilitas umum yang kala itu hancur akibat bencana alam gempa, tsunami dan likuifaksi sekitar 6 tahun silam, memang pada 2022 tahun lalu, Dishub telah memproyeksikan skema perencanaan rehab rekon bakal fasilitas stasiun persinggahan dan juga penarikan retribusi angkutan umum.

Menanggapi hal itu Kadis Dishub juga mengklarifikasi sorotan awak media, menurutnya, hal yang menjadi sorotan awak media terkait pembangunan fasilitas terminal itu, “mengapa pihak Dishub hingga saat ini, belum juga merealisir atau melakukan aksen pekerjaan proyek rehab rekon terminal  tersebut ?,” berkaitan dengan hal serupa, dokumen perencanaan Dishub telah dipersiapkan sejak dari 2022 dan isi dokumennya pun sudah valid dan pasti.

Hanya saja jika merunut income APBD pemkab Sigi, sebagai asumsi indikatif disinyalir masih mengalami fluktuasi yang cukup signifikan, sehingga acuan anggaran dalam dokumen berita acara perencanaan yang diajukan kepihak Pemkab Sigi, belum mendapatkan respon positif dari pihak pemerintah yang berkewenangan.

“Dengan alasan, bahwa ketersediaan anggaran pendapatan daerah Pemkab Sigi, masih sangat terbatas, sementara dilain sisi lain, hal itu masih terkendala  soal makin berkurangnya jasa angkutan umum (Angdes) yang beroprasi, menurut survei kian tahun seakan lenyap satu persatu bak hilang ditelan waktu,” ungkapnya.

“Padahal perencanaan mengait pengembangan revitalisasi acuan pembangunan ulang fasilitas terminal di kawasan jalan Lando Biromarau itu memang keberadaannya menjadi titik kumpul, baik angkutan umum pedesaan, angkutan travel dll. Namun sampai saat ini minat masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan umum pedesaan (Angdes) di wilayah sigi ini makin menurun dratis, “jelasnya.

Lebih lanjut Dodot Tinarso menegaskan, adanya review akumulatif tarkait anggaran yang perkiraan anggaran sendiri (HPS) atas pekerjaan barang/jasa diasumsikan dalam dokumen perencanaan tersebut sebesar sembilan miliar rupiah.

“Bahkan dokumen terkait sitematis perencanaan desain gambar konstruksi dan estimasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau sentimen taksiran biaya atas pekerjaan barang/jasa telah dibuat sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam dokumen penyedia barang/jasa, dan tentu telah dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertanggung kawabkan, “katanya meluruskan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Masita, Kepala Seksi Perencanaan dan Prasaranan Dishub Sigi, Perihal revitalisasi teknis perencanaan pembangunan terminal Lando pasca bencana gempa, likuifaksi dan tsunami Sigi, Palu, Donggala (Pasigala), Dishub Sigi mewacanakan perbaikan ulang falitas terminal Lando.

“Namun sayangnya rencana pembangunan terminal tersebut masih terkendala soal administrasi penganggaran dan keterbatasan APBD Sigi, padahal melatur perencanaanya, dari segi dokumennya sudah fiks, namun, karena adanya kendala-kendala lain sehingga membuat pembangunan terminal itu mengalami degradasi,” tutur Masita.

Selain itu kata dia, pasca bencana alam gempa, tsunami, likuifaksi Palu, Sigi Dinggala (Pasigala) sampai hari ini kondisi kerusakan yang dialami seluruh bangunan terminal Lando tersebut makin parah, sehingga pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Sigi pada 2022 mewacanakan bakal pembangunan terkait revitalisasi terminal tersebut hingga kini belum juga mendapatkan realisasi anggaran dari pihak pemkab Sigi.

Menurut Masita, memang benar adanya bahwa tampak areal terminal itu sampai hari ini kondisinya justru semakin memprihatinkan, walaupun semrawut dan jarang terurus, namun setiap ada waktu senggang pihak Dishub acap kali melakukan kontrol dan kerja bakti guna pembersihan arel terminal tersebut.

“Memang diakui, bahwa keberadaan terminal atau masyarakat luas kerap menyebutnya dengan nama stasiun, dan disisi lain terminal tersebut adalah mobilisasi pelayanan jasa angkutan jalan itu atau fasilitas satu komponen dari sistem transportasi yang mempunyai fungsi tempat pemberhentian kendaraan umum,” imbuhnya.

“Selain itu terminal juga merupakan fasilitas angkutan umum yang bernilai kontribusi sesuai kapasitasnya,” tuturnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *