DaerahPeristiwaUtama

Pelayanan di RS Torabelo Sigi Dinilai Lelet dan Abay, Pasien Terbengkalai

Nelwan (detaknews.id) Sigi – Pelayanan petugas medis di Ruang instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Torabelo Sigi Desa Sidera Biromaru Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah diduga terkesan lelet dan abay terhadap aturan dan ketentuan 5 – 6 jam batas waktu yang ditentukan.

Hospital bad (ranjang pasien) hampir setiap hari selalu terisi penuh oleh penampakan sejumlah pasien di tampung di ruang IGD RS serta hawa panas dan pengap, akibat fasilitas penyejuk ruangan atau Air Conditioner (AC) tak lagi bergungsi, hingga hal itu menuai keluhan.

Hal tersebut dikeluhkan oleh salah seorang keluarga pasien yang meminta namaya tidak disebutkan menjawab group deadline-news.com, detaknews.id, dealinews.co kata dia, kendati seluruh pasien yang ada di IGD ini rela menunggu sampai berjam-jam.

“Bahkan ada juga beberapa pasien yang sudah melewati batas aturan waktu yang hanya 5 – 6 jam setelah pasien datang mendaftar, lalu kemudian ditransfer keruang rawat inap. Namun, harus menunggu arahan Dokter atau pihak RS terlebih dahulu baru diperbolehkan pindah ke ruang rawat inap,” keluhnya.

Lebih lanjut, beberapa pasien yang lain juga mendapatkan pelayanan serupa, sebelum pasien mengetahui hasil pemeriksaan lap, meski dari pagi menunggu hingga waktu jelang malam.

“Kendati kami (keluarga paseien) harus rela menunggu berjam-jam. Selain itu tindak lanjut Dokter di RS itu, harus memastikan lebih dulu hasil pemeriksaan melalui lap, baru pasien diperbolekan memenpati ruangan rawat inap,” tuturnya.

Diketahui sejumlah pasien ketika mereka ditampung dan berbaring di hospital bad di ruang IGD itu, berharap agar jangan terlalu lama menunggu sampai malam baru dipindahkan ke ruang rawat inap.

“Para pasien rela menunggu lama setelah mendaftarkan dirinya dibagian Administrasi atau pendaftaran ke ruang rawat inap, hingga menjelang malam hari pun penampakan sejumlah pasien itu masih terlihat memenuhi ruangan IGD untuk menunggu giliran kapan akan dipindahkan ke paviliun,” pungkasnya.

Tindak lanjut pelayanan di RS Torabelo ini tampak terlihat lelet dan juga pegawai medisnya kurang peka terhadap kondsisi pasien yang mengalami penyakit biasa atau sakit parah, padahal sejumlah pasien yang datang ke RS ini tentunya mengharapkan agar mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan intes, ucapnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *