Jalur Palopo ke Toraja Longsor
Nelwan (detak-news.id)-PalopoSulsel- Jalan trans di perbatasan Palopo dengan Toraja Sulawesi Selatan (Sulsel) putus, akibat longsor Senin (13/6-2022), sekitar pukul 05 : 15 dini hari.
Jalan trans Nasional Sulawesi itu tertimbun material longsor. Intensitas curah hujan di daerah itu cukup tinggi. Sehingga mengakibatkan tanah basah dan labil, maka terjadilah bencana tanah longsor.
Material yang menimbun badan jalan trans nasion Sulawesi itu menyebabkan para pengguna jalan itu yakni pengendara sepeda motor dan mobil harus menunggu berjam-jam, antrianpun makin panjang, sehingga mengalami macet total.
Tanah longsor dari tebing gunung yang jatuh ke badan jalan itu tidak mengakibatkan korban jiwa.
Hanya saja melumpuhkan aktivitas warga desa sekitaran dan juga julur lalu lalang para pengemudi kenderaan bermotor, hingga beberapa jam lamanya.
“Gunung di sekitar tempat itu mengalami longsor yang luar biasa namun tidak mengakibatkan korban jiwa,”kata Makmur.
“Akibat dari pengikisan gunung longsor itu, hingga menyebabkan aktivitas warga desa setempat dan para pengemudi kenderaan bermotor yang melintas di tempat itu lumpuh total, “ungkap Mahmur.
Kata dia, seperti biasa dirinya dalam perjalanan pulang menuju kampung halamanya terletak di desa Wawondula kecamatan Towti kabupaten Luwu Timur ( Lutim) Surowako Sulsel.
Ditengah perjalanan, tiba-tiba terlihat pemandangan antrian panjang kenderaan di sekitar tempat itu.
“Tenyata di depan sana ada kejadian longsor dari arah gunung dinsekitar lokasi jalan trans (poros) pelintasan antar kabupaten itu, “tutur Mahmur dalam via chat whatsapp-nya.
Jalur pelintasan yang longsor tersebut, juga merupakan jalur jalan trans Palopo – Toraja yang mana mana setiap saat ramai dilalui aktifitas warga desa setempat dan para pengendara bermotor dari luar daerah baik roda dua, roda empat maupun kendaraan big dam truck dll, “tuturnya.
Namun saat dini hari sampai jelang siang hari hingga sore hari tadi, petugas dari dinas terkait dalam hal ini dinas PUPR setempat untuk menurunkan exavator guna mengeruk dan membuang material tanah bercanpur batu itu.
Ujar Mahmur menabahkan di via chatnya, mestinya jelang siang hari tadi, alat berat (exavator) itu sudah stay di tempat kejadian di jalur jalan trans antar kabupaten yang tertimpa musibah tanah longsor dari arah gunung itu.
Akibatnya para pengemudi kenderaan bermotor lainya, termasuk dirinya mengaku, setelah kemacetan di jalur trans pelintasan antar kabupaten itu,
mereka rela mengeluarkan koceknya pada relawan yang mayoritas warga desa setempat untuk mengevakusi kenderaan beroda dua milik mereka.
“Untuk persatu unit motor di hargai Rp,150 ribu beber Mahmur, hanya dengan alternatif itu, kami bisa lolos dari tumpukan tanah longsor itu,”keluhnya.
Kemidian untuk para penngemudi beroda empat lainya, mereka juga rela meninggalkan mobilnya untuk sementara waktu.
Dirinya mengaku, bersama para pengemudi yang lain tersebut, kendati mereka melewati jalan alternatif yaitu, melewati jalan pintas, diman jalan setapak itu sering di lewati warga desa setempat.
Medan jalan yang dilewati itu, melalui jalur jalan di diatas gunung yang cukup curam, juga sangat becek dan berjurang.
“Kondisi jalan setapak itu juga sangat licin dikarekan akibat intensitas curah hujan di daerah itu cukup tinggi. Dan jarak tempuh yang kami lalui itu sepanjang kurang lebih 500 meter, “jawab Mahmur mengakhiri chat whtshapnya.***