DaerahHukumUtama

Mengungkap Konflik Kemitraan PT. HIP di Buol yang Berujung Penganiayaan Petani Plasma

Fahril (detaknews.id) – Palu – Sawit Watch bersama Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) menggelar konferensi pers terkait konflik kemitraan antara PT. Hardaya Inti Plantations (PT. HIP) dan petani plasma di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. Konferensi pers ini membahas kronologi konflik, tindakan intimidasi dan kriminalisasi terhadap petani, serta insiden penganiayaan yang baru-baru ini terjadi.

Konflik di perkebunan sawit Buol telah berlangsung sejak Januari 2024, berawal dari aksi penghentian sementara operasional kebun plasma oleh petani yang bermitra dengan PT. HIP. Tindakan petani ini dipicu oleh berbagai permasalahan dalam kemitraan, seperti harga TBS yang tidak wajar, pemotongan sepihak oleh perusahaan, dan transparansi pengelolaan kebun yang tidak jelas.

Menanggapi aksi petani, PT. HIP dilaporkan melakukan berbagai upaya intimidasi, termasuk pengerahan aparat keamanan berlebihan dan ancaman kriminalisasi. Puncaknya, pada bulan Mei 2024, terjadi konflik horizontal antara kelompok petani plasma dan buruh sawit PT. HIP yang mengakibatkan penganiayaan terhadap petani plasma.

Konferensi pers ini bertujuan untuk mengungkap fakta di balik konflik kemitraan PT. HIP dan petani plasma di Buol. Sawit Watch dan AGRA mendesak PT. HIP untuk menghentikan tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap petani, serta menyelesaikan konflik dengan cara yang adil dan damai.

Petani yang tergabung dalam forum petani plasma di Buol sudah menjalin kemitraan dengan perusahaan kelapa sawit selama 17 tahun, namun dalam rentang waktu tersebut, petani tidak pernah mendapatkan bagi hasil dari hasil panen dari mitra perusahaan kelapa sawit.

“Tapi sepanjang 17 tahun ini petani tidak pernah mendapatkan sharing hasil panen yang mereka mitrakan dengan perusahaan”, ujar Harry Sandy Ame, Perwakilan Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA).

Masyarakat petani plasma tidak tinggal diam. Mereka terus menuntut bagi hasil yang adil dari hasil panen buah kelapa sawit yang telah berjalan selama ini. Sepanjang perjuangan masyarakat petani selama bertahun-tahun yang telah dialami, pertentangan antar masyarakat petani dengan perusahaan yang tadinya dialihkan secara langsung, tapi perusahaan kemudian mengalihkannya ke koperasi.

Terdapat tujuh koperasi tani plasma yang bermitra dengan PT. HIP. Masyarakat petani plasma pemilik tanah di kabupaten Buol telah melakukan berbagai upaya untuk menuntut hak-hak mereka atas tanah yang selama belasan tahun belum dirasakan hasilnya.

Konferensi pers yang diadakan oleh Sawit Watch, AGRA, dan Forum Petani Plasma Buol (FPPB) ditujukan untuk meletakkan kembali perjuangan FPPB dalam rangka untuk memperjuangkan hak mereka atas bagi hasil layak dan adil atas kemitraan yang telah dibangun. Kemudian, untuk menjelaskan kepada publik bahwa konflik terakhir yang telah terjadi bukanlah konflik kepentingan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *