PeristiwaProyekUtama

Lanjutan Pembangunan Jalan Pipa Air Plus Drainase oleh CV. Zafirah Tuai Sorotan Warga Dan Diduga Mangkrak Prosesnya

Nelwan (detaknews.id) – Palu – Proyek peningkatan pembanguanan jalan plus Drainase di Jalan Pipa Air di Kelurahan Donggala Kodi Kota Palu yang dikelolah kontraktor CV. Zafira tuai sorotan dan dikeluhkan warga setempat

Pantauan detaknews.id, Dilaporkan bahwa saat ini kondisi dan proses pengerjaan proyek tersebut masih berjalan ditempat alias terbengkalai, menurut beberapa orang warga setempat membeberkan bahwa sudah sepekan terakhir ini belum terlihat adanya penampakan aktifitas para pekerja dilokasi proyek itu.

Diketahui proyek itu mendapatkan nilai kontrak dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dibandrol senilai Rp. 607.493,500, namun sayangnya proyek yang melekat di leding sekotor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang terealisasi melalui pemerintah Kota Palu itu, proses pengerjaannya mandek hampir dua pekan yang lalu.

Runutan jenis nama pekerjaan proyek yang dikelolah oleh CV Zafira itu adalah, “pembangunan jalan Pipa Air lanjutan” dengan nomor kontrak 007 /KONT201.0332/MB-PJ/Vll/2024. Sepisifikasi kontrak kerja tahun anggara 2024, dan jangka waktu masa kerja dipantek 150 hari kalender.

Adapun selaku pengawas atau bagian Konsultan, yang menilik proyek tersebut adalah CV. Ramayana Rancang Bangun.

Dikabarkan juga, belum diketahui apa penyebab madenknya proyek itu atau tidak berjalan dengan semestinya, pengelolah proyek pembangunan jalan lanjutan pipa air yakni CV. Zafira, hingga sepekan ini aktifitas para pekerja proyek belum juga tampak dilokasi proyek. Sehingga mengundang asumsi warga setempat, maka hal tersebut menuai sorotan beragam.

Diungkapkan beberapa orang warga Donggala Kodi, mereka mengaku bahwa akibat mandeknya proyek tersebut sehingga membuat rembesan air dari beton yudith (drainase) yang telah terpasang. Namun sisi kiri, kanan titik landscape pemasangan yudith disepanjang jalan itu, belum juga ditimbun, sehingga membuat pergerakan air gotnya tidak mengalir dengan lancar akibat perekat semen yang dipijak pada setiap sambuangan yudith itu belum semuanya terkondisi dengan sempurna.

Seorang warga mengatakan, diketahui juga bahwa pengelolaan proyek itu adalah progres pekerjaan lanjutan dari pembangunan infra jalan pipa air, dan setelahnya difasilitasi dengan rekonstruksi pembangunan darainase yang menggunakan beton yudith (U-ditch).

Akan tetapi kondisi pergerakan pengerjaan proyek itu disinyalir mengalami degradasi dalam hal estimasi perihal tata kelolah proyek tersebut.

“Padahal proyek tersebut, merupakan program pemerintah guna memeprtajam implementasi untuk peningkatan pembangunan jalan secara terstruktur dan sistematis, tetapi betapa mirisnya, pelaksanaan proyek lanjutan tersebut, oleh penyedia kontraktor, diduga tak serius mengikuti frase metode teknis soal intensitas progres dan bobot pekerjaan proyek itu,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *