Daerah

Diduga Akibat PETI, Lampasio Banjir

Jemi Yusuf Wakil ketua I DPRD Tolitoli. Foto IST

Mahdi Rumi (detaknews.id) – Tolitoli – Banjir yang menggenangi jalan trans dusun bambuan kecamatan lampasio Tolitoli tidak terlepas dengan adanya aktifitas penambangan emas tanpa izin (PETI)  di sungai tabong kabupaten Buol yang alur airnya hingga  kewilayah tolitoli yang melewati sungai labanti dan sungai janja hingga akhirnya sampai ke dusun bambuan kecamatan lampasio.

Berdasarkan penelusuran melalui goegle map atau kondisi ekosistem, saat ini disungai tabong ada kegiatan PETI. Sungai tabong airnya mengalir kearah janja sementara posisi sungai tabong berada di ketinggian kurang lebih 200 meter dari permukaan laut, sementara sungai janja berada di ketinggian sekitar 40 meter dari permukaan laut.

Selanjutnya bambuan berada pada ketinggian 12 meter dari permukaan laut, ini berarti dari sungai tabong yang berada di ketinggian 200 meter dari permukaan air laut hingga ke bambuan yang hanya memiliki ketinggian 12 meter dari permukaan laut. Kalau melihat luncuran airnya dari ketinggian itu sampai ke bambuan pasti berdampak pada persoalan rusaknya sarana yang hampir tiap tahun pemerintah menggelontorkan dana tidak mampu mengatasi jalan di dusun bambuan kecamatan lampasio.

Wakil ketua I DPRD tolitoli Jemi Yusuf menilai bahwa rusaknya sarana jalan dusun bambuan yang diakibatkan oleh banjir dari sungai tabong tidak terlebih dari kontribusi PETI sungai tabong, sehingga menurut Jemi Yusuf bila tidak segera ditangani bisa dipastikan akan membuat lebih parah lagi, bukan hanya di dusun bambuan bahkan bisa menyebar kemana mana.

Menurut Jemi, bahwa di tahun 2022 ini pemerintah kembali menggelontorkan dana ratusan milyar rupiah dan pasti akan sia-sia karena di tahun sebelumnya pemerintah sudah berkali-kali menggelontorkan dana perbaikan jalan di dusun bambuan namun tidak merubah keadaan.

PETI sungai tabong secara tidak langsung telah merugikan keuangan negara karena pemerintah telah mengeluarkan dana yang cukup besar dan tidak membawa hasil apa pun.

Wakil ketua I DPRD Tolitoli Jemi meminta penegakan hukum secara serius melakukan tindakan hukum terhadap para perusak lingkungan itu.

“Lakukan penegakan hukum terhadap para pengrusak lingkungan itu, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti saat ini,” ungkap Jemi menegaskan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *